Bayar Jaminan USD 5 Juta, Penahanan Eks Kepala Strategi Trump Ditangguhkan

21 Agustus 2020 6:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Kepala Strategi Gedung Putih Steve Bannon keluar dari Pengadilan Federal Manhattan di New York City. Foto: ANDREW KELLY/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Kepala Strategi Gedung Putih Steve Bannon keluar dari Pengadilan Federal Manhattan di New York City. Foto: ANDREW KELLY/REUTERS
ADVERTISEMENT
Penahanan mantan Kepala Strategi Gedung Putih sekaligus eks Kepala Eksekutif Kampanye Donald Trump di Pilpres 2016, Steve Bannon, ditangguhkan. Hal itu terjadi setelah Bannon membayar uang jaminan senilai USD 5 juta.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters pada Kamis (20/8) waktu setempat, penahanan Bannon ditangguhkan beberapa jam setelah ia ditangkap atas dugaan korupsi dana crowdfunding untuk pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko. Namun melalui pengacaranya, Bannon menegaskan tak bersalah dalam kasus tersebut.
Meski kini bebas, Bannon dilarang bepergian ke luar negeri oleh hakim pengadilan federal Manhattan.
Sebelumnya, Bannon ditangkap di kapal pesiar Lady May yang disebut dimiliki miliarder sekaligus buronan Tiongkok, Guo Wengui. Bannon ditangkap bersama 3 orang lain.
Dalam kasus ini, jaksa mendakwa Bannon telah menipu ratusan ribu donor melalui kampanye crowdfunding 'We Build the Wall' senilai USD 25 juta dari 330 ribu orang.
Mantan Kepala Strategi Gedung Putih Steve Bannon keluar dari Pengadilan Federal Manhattan di New York City. Foto: ANDREW KELLY/REUTERS
Bannon diduga menggunakan ratusan ribu dolar AS dari dana crowdfunding untuk pengeluaran pribadinya. Diketahui pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko merupakan janji Trump saat kampanye di Pilpres 2016.
ADVERTISEMENT
Atas perbuatan tersebut, mereka terancam hukuman 40 tahun penjara jika terbukti bersalah, tetapi kemungkinan akan mendapatkan hukuman yang jauh lebih singkat.
Sementara saat dimintai tanggapan mengenai penangkapan itu, Trump menilai apa yang diduga dilakukan Bannon "sangat buruk".
“Saya pikir ini adalah peristiwa yang menyedihkan. Aku belum pernah berurusan dengannya sama sekali selama bertahun-tahun," ucap Trump.
Papan peringatan di tembok perbatasan Meksiko-AS. Foto: Reuters/Mike Blake