Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Penembakan massal kembali terjadi di Texas, Amerika Serikat. Seorang pria bersenjata mengamuk dan melepaskan peluru dari senapan tipe AR di sepanjang jalan antara kota Midland dan Odessa pada Sabtu (31/8) sore.
ADVERTISEMENT
Reuters melansir, Senin (2/9), insiden ini sedikitnya menewaskan 7 orang. Korban tewas usianya berkisar antara 15 hingga 57tahun.
Sementara itu, 22 orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka. Salah satu korban luka adalah seorang bayi 17 bulan bernama Anderson Davis yang terkena peluru tepat di bagian mulut.
Polisi menyatakan bahwa pelaku bernama Seth Aaron Ator. Pria berusia 36 tahun itu berhasil diamankan oleh petugas kepolisian setelah dikepung di tempat parkir sebuah bioskop di Odessa.
Pihak berwenang saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap pria asal Odessa itu. Apakah aksi Ator berkaitan dengan tindak terorisme domestik atau internasional.
"Tidak ada jawaban pasti mengenai motif atau alasan pada saat ini, tetapi, kami cukup yakin bahwa pelaku bertindak sendiri," kata Kepala Kepolisian Texas Odessa Michael Gerke.
ADVERTISEMENT
Ator diketahui pernah memiliki catatan kriminal sebelumnya. Pada 2002, dia dihukum karena telah melakukan pelanggaran pidana dan menghindari penangkapan.
Peristiwa ini adalah penembakan massal kedua yang terjadi selama 4 minggu terakhir di Texas.
Pada 3 Agustus lalu, seorang pria bersenjata juga melakukan penembakan massal di sebuah toko Walmart di kota El Paso, Texas. Insiden ini menewaskan sebanyak 22 orang.
AFP melaporkan bahwa Ator menembak dengan gaya serangan yang sama dengan kejadian di El Paso.
Menyikapi penembakan massal yang terus berulang terjadi di AS, Presiden Donald Trump tetap bersikukuh untuk tidak melakukan penertiban penggunaan senjata.
"Ini (penertiban senjata) benar-benar tidak mengubah apapun," ujar Trump.