Bayi Berusia 17 Bulan Jadi Korban Penembakan Massal di Texas

2 September 2019 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pejabat menyelidiki tempat kejadian di sebuah restoran Twin Peaks setelah penembakan di Odessa, Texas, AS. Foto: REUTERS/Callaghan O'Hare
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pejabat menyelidiki tempat kejadian di sebuah restoran Twin Peaks setelah penembakan di Odessa, Texas, AS. Foto: REUTERS/Callaghan O'Hare
ADVERTISEMENT
Penembakan massal kembali terjadi di Texas, Amerika Serikat. Seorang pria bersenjata mengamuk dan melepaskan peluru dari senapan tipe AR di sepanjang jalan antara kota Midland dan Odessa pada Sabtu (31/8) sore.
ADVERTISEMENT
Reuters melansir, Senin (2/9), insiden ini sedikitnya menewaskan 7 orang. Korban tewas usianya berkisar antara 15 hingga 57tahun.
Sementara itu, 22 orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka. Salah satu korban luka adalah seorang bayi 17 bulan bernama Anderson Davis yang terkena peluru tepat di bagian mulut.
Seorang agen FBI menyelidiki rumah Seth Ator setelah penembakan yang dilakukannya, menurut polisi setempat, di Odessa, Texas. Foto: REUTERS/Callaghan O'Hare
Polisi menyatakan bahwa pelaku bernama Seth Aaron Ator. Pria berusia 36 tahun itu berhasil diamankan oleh petugas kepolisian setelah dikepung di tempat parkir sebuah bioskop di Odessa.
Pihak berwenang saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap pria asal Odessa itu. Apakah aksi Ator berkaitan dengan tindak terorisme domestik atau internasional.
"Tidak ada jawaban pasti mengenai motif atau alasan pada saat ini, tetapi, kami cukup yakin bahwa pelaku bertindak sendiri," kata Kepala Kepolisian Texas Odessa Michael Gerke.
Seorang agen FBI menyelidiki rumah Seth Ator setelah penembakan yang dilakukannya, menurut polisi setempat, di Odessa, Texas. Foto: REUTERS/Callaghan O'Hare
Ator diketahui pernah memiliki catatan kriminal sebelumnya. Pada 2002, dia dihukum karena telah melakukan pelanggaran pidana dan menghindari penangkapan.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini adalah penembakan massal kedua yang terjadi selama 4 minggu terakhir di Texas.
Pada 3 Agustus lalu, seorang pria bersenjata juga melakukan penembakan massal di sebuah toko Walmart di kota El Paso, Texas. Insiden ini menewaskan sebanyak 22 orang.
Sejumlah pelanggan toko Walmart keluar usai penembakan di El Paso, Texas, Amerika Serikat. Foto: Briana Sanchez/The El Paso Times via AP
AFP melaporkan bahwa Ator menembak dengan gaya serangan yang sama dengan kejadian di El Paso.
Menyikapi penembakan massal yang terus berulang terjadi di AS, Presiden Donald Trump tetap bersikukuh untuk tidak melakukan penertiban penggunaan senjata.
"Ini (penertiban senjata) benar-benar tidak mengubah apapun," ujar Trump.