Bayi Jerapah Lahir di Bali Safari Park saat Pandemi COVID-19, Dinamai 'Corona'

22 Mei 2020 12:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seekor bayi jerapah bersama induknya terlihat di kebun binatang, Bali Safari Park, Kamis (9/4). Foto: Dok. Bali Safari Park
zoom-in-whitePerbesar
Seekor bayi jerapah bersama induknya terlihat di kebun binatang, Bali Safari Park, Kamis (9/4). Foto: Dok. Bali Safari Park
ADVERTISEMENT
Seekor bayi jerapah lahir di tengah pandemi virus corona di kebun binatang Bali Safari Park, Kamis (9/4) lalu. Demi mengingat sejarah hari kelahirannya, binatang jenis Giraffa camelopardalis ini dinamai 'Corona'.
ADVERTISEMENT
Tim dokter hewan Taman Safari Indonesia (TSI) Group, Yohana Kusumaningtyas, mengungkapkan nama 'Corona' diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar.
Corona lahir dari pasangan indukan Sophie dan pejantan Matadi. Jerapah betina ini lahir dengan berat badan 68 kg dan tinggi 170 cm. Proses kelahiran Corona berjalan dengan lancar. Tim dokter juga memantau proses kelahirannya melalui kamera CCTV.
Seekor bayi jerapah lahir di tengah pandemi COVID-19 di kebun binatang, Bali Safari Park, Kamis (9/4). Foto: Dok. Bali Safari Park
"Setelah 2 jam Sophie mengalami kontraksi, lahirlah bayi jerapah dalam kondisi yang sehat. Selang beberapa waktu tampak respons positif dari Sophie yang menjilati Corona. Ini merupakan pertanda bahwa ia menunjukkan perhatian baik terhadap bayinya,” kata Yohana dalam keterangan persnya, Jumat (22/5).
Yohana menuturkan, Sophie mengandung Corona kurang lebih selama 15 bulan. Saat masa kehamilan, Sophie dijaga dan dipantau kesehatannya oleh tim kedokteran Taman Safari.
ADVERTISEMENT
“Kami memberikan perawatan terbaik dan pakan berkualitas seperti, wortel, kacang panjang dan daun kaliandra untuk indukan jerapah selama masa kehamilan hingga nanti menyusui. Bayi jerapah masih menyusu sejak kelahiran hingga usia 4 bulan,” jelas Yohana.
Giraffa camelopardalis merupakan jenis endemik Afrika dan merupakan spesies hewan tertinggi yang hidup di darat. Jerapah jantan dapat mencapai tinggi 4,8 hingga 5,5 meter dan memiliki berat hingga mencapai 1.360 kilogram. Sementara jerapah betina biasanya sedikit lebih pendek dan lebih ringan.
Menurut Yohana, saat ini terdapat 5 ekor Jerapah di Taman Bali Safari. Teriri dari 2 ekor jantan dan 3 ekor betina.
"Keberhasilan pengembangbiakan jerapah tersebut juga menjadi bukti kesuksesan Bali Safari dalam program konservasi satwa-satwa liar dan terancam punah . Meski ditutup sementara dalam rangka mencegah mata rantai penyebaran COVID-19," tutup dia.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.