Beda dengan Daerah Lain di Jateng, Mengapa Vaksinasi Corona di Solo Meroket?

23 Juli 2021 18:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis mengecek suhu tubuh penerima vaksin COVID-19 lansia di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/4/2021). Foto: Maulana Surya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis mengecek suhu tubuh penerima vaksin COVID-19 lansia di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/4/2021). Foto: Maulana Surya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Kota Solo merupakan daerah di Jawa Tengah (Jateng) dengan capaian vaksinasi cukup tinggi. Capaiannya sebanyak 60 persen dari target berdasarkan data per Kamis (22/7).
ADVERTISEMENT
Padahal kasus aktif corona di Kota Solo per Jumat (23/7) itu hanya 888 orang. Jumlah kasus aktif itu lebih sedikit ketimbang daerah-daerah lain di Jateng seperti Kabupaten Boyolali, Kota Semarang dan Kabupaten Cilacap.
Di Kota Boyolali itu kasus aktifnya mencapai 2.424 orang. Kota Semarang kasus aktifnya mencapai 2.029. Kemudian Kabupaten Cilacap mencapai 2.022 orang.
Dari jumlah kasus aktif yang banyak itu, Cilacap misalnya, persentase penduduk sudah divaksin dosis pertama hanya 10 persen dari target 1.532.617 orang. Sementara itu yang sudah disuntik vaksin dosis kedua 6,41 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana mengatakan kecilnya persentase vaksin ke warga di Cilacap karena minimnya stok vaksin.
"Distribusi vaksin yang kami terima 257.650 dosis dari target 1.532.617. Untuk suntikan dosis pertama 159.092 atau 10.31 persen," ujar dia, Jumat (23/7).
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sebelumnya mengatakan, Cilacap menjadi daerah dengan capaian vaksinasi paling rendah di Jateng.
Warga diperiksa sebelum disuntik vaksin pada vaksinasi Gelar Serbuan Vaksin Masyarakat Maritim oleh Lanal Cilacap bersama SBI dan Pelindo III, Foto: Cilacapkab.go.id
Untuk meningkatkan jumlah orang yang divaksin, Ganjar meminta bantuan dari Kemenkes, Polri hingga TNI. Di beberapa kesempatan, Cilacap juga pernah digelar Serbuan Vaksinasi yang diinisiasi oleh TNI AL dan beberapa perusahaan pada 6 Juli 2021.
Pada saat itu ada 768 masyarakat maritim di pesisir yang disuntik vaksin. Selain itu juga ada sebanyak 1.037 karyawan dan keluarga salah satu pabrik di Cilacap disuntik vaksin massal.
"Kita kolaborasi terus (dengan TNI Polri) untuk percepatan. Daerah-daerah tadi yang kurang cepet, (antara lain) Brebes, Cilacap,” kata Ganjar.
Target dan sasaran vaksinasi di Kota Semarang. Foto: Instagram @dkksemarang
Sementara itu, capaian vaksinasi di Kota Semarang saja, ibu kota Jateng, hanya 52, 84% untuk dosis pertama dan 24,16% di dosis kedua. Padahal, sasaran target vaksinasi di Kota Semarang itu ada sebanyak 1.305.077 orang.
ADVERTISEMENT
Untuk di Boyolali, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina belum menjawab saat ditanya berapa target capaian vaksinasi yang sudah dilakukan institusinya.
Namun, mengacu ke situs Pemkab Boyolali, jumlah yang sudah disuntik vaksin Sinovac dosis pertama per 23 Juli ada 85.597 orang. Sedangkan di dosis kedua ada 52.257. Berikut datanya:
Capaian vaksinasi di Kabupaten Boyolali per 23 Juli 2021. Foto: Pemkab Boyolali
Balik lagi ke Solo. Mengapa capaian vaksinasi di Solo bisa sebegitu banyak ketimbang daerah lain seperti Semarang dan Cilacap dengan kasus aktif tertinggi.
Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Solo Ahyani mengatakan tingginya capaian vaksinasi di kotanya karena dibantu oleh beberapa pihak.
"Vaksinasi di Solo menggunakan Sinovac. Untuk mempercepat vaksinasi kami dibantu TNI-Polri dan pihak swasta," kata dia.
Disinggung adanya keistimewaan Solo karena Wali Kotanya anak Presiden dalam mendapatkan vaksin, Ahyani membantahnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan Solo masuk daerah paling cepat dalam menjalankan vaksinasi, sehingga vaksin yang didapat dari pemerintah pusat dan provinsi juga lancar.