news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Beda dengan Doni Monardo, Dishub DKI Tetap Dorong Warga Pakai Angkutan Umum

9 September 2020 10:50 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor mengalami kemacetan lalu lintas di Tol Dalam Kota dan Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta, Senin (18/5).  Foto: ANTARA FOTO/Rifki N
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor mengalami kemacetan lalu lintas di Tol Dalam Kota dan Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta, Senin (18/5). Foto: ANTARA FOTO/Rifki N
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas COVID-9 Letjen Doni Monardo sempat menyoroti kebijakan ganjil genap di Jakarta. Kebijakan ini disinyalir membuat penumpang angkutan umum meningkat.
ADVERTISEMENT
Hal ini sejalan dengan jumlah pasien corona di Wisma Atlet Kemayoran. Doni menyebut, 62% pasien merupakan pengguna angkutan umum.
Calon penumpang mengantre untuk menaiki bus Transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A
Namun, Dinas Perhubungan DKI Jakarta punya pandangan lain. Dishub tetap akan mensosialisasikan aman naik angkutan umum untuk meningkatkan jumlah penumpang.
Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pengguna kendaraan pribadi kembali meningkat saat masa pandemi virus corona. Secara otomatis, pengguna angkutan umum juga turun.
Karena itu, ganjil genap diberlakukan. Kebijakan ini bertujuan untuk menahan laju pergerakan warga selama pandemi belum berakhir. Bila tetap harus berkegiatan, mereka bisa naik angkutan umum yang diklaim lebih aman.
Kadishub DKI, Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta. Foto: Andreas RIckt Febrian/kumparan
"Peningkatan preference terhadap penggunaan kendaraan pribadi. Mengingat kemungkinan terjadinya penularan COVID yang mengakibatkan turunnya permintaan penggunaan angkutan umum," kata Syafrin dalam webinar Mobilitas Aktif Pasca Pandemi, Rabu (9/9).
ADVERTISEMENT
Bus TransJakarta melintas di dekat papan himbauan pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19), di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Karena itu, sejumlah kebijakan pembatasan lalu lintas tetap akan dijalankan. Syafrin menjamin angkutan umum yang dikelola Pemprov DKI Jakarta lebih aman dan bersih.
"Rencana Pemprov untuk tetap membatasi lalin baik dengan ganjil genap atau dengan ERP. Angkutan umum kita lebih bersih dari kendaraan pribadi pun karena kita disinfeksi secara rutin," ucap dia.

Dilema Angkutan Umum di Tengah Corona

Pandemi corona dan transportasi umum memang menjadi dilema bagi Pemprov DKI Jakarta. Di satu sisi, PSO atau subsidi kepada PT Transjakarta juga berkurang. Ini menyebabkan hasil pembelian tiket menjadi sangat penting agar operasional tetap berjalan.
Di sisi lain, pandemi corona mengharuskan angkutan umum melakukan berbagai pembatasan termasuk jumlah penumpang dalam satu bus yang hanya boleh diisi 50% dari kapasitas.
ADVERTISEMENT
Karena itu, sejumlah kebijakan pembatasan lalu lintas tetap berjalan. Itu juga sejalan dengan jaminan kebersihan dan protokol kesehatan di angkutan umum yang juga dilakukan secara konsisten dan disiplin.
"Kemudian tarif parkir tinggi juga kita dorong ke transportasi umum. Kemudian jalan kaki. Ini upaya kita putus mata rantai kegagalan transportasi umum," ucap dia.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)