Begini Mekanisme Pengajuan Rekomendasi Capres di Rakernas NasDem

9 Mei 2022 11:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Partai NasDem melakukan konsolidasi dan penguatan struktur organisasi diberbagai daerah. Foto: NasDem
zoom-in-whitePerbesar
Partai NasDem melakukan konsolidasi dan penguatan struktur organisasi diberbagai daerah. Foto: NasDem
ADVERTISEMENT
Partai politik di Indonesia sudah mulai mempersiapkan Pilpres 2024. Salah satunya Partai NasDem. Partai besutan Surya Paloh ini akan menggelar rakernas di Jakarta pada 15-17 Juni 2022.
ADVERTISEMENT
Dalam forum ini, pengurus wilayah NasDem akan mengusulkan 3 kandidat capres ke Ketua Umum Surya Paloh.
Lantas, bagaimana mekanismenya?
Wasekjen DPP NasDem Bidang Isu Strategis Hermawi Taslim menjelaskan, DPW NasDem se-Indonesia akan menyampaikan sikap resmi kepada DPP Partai melalui Steering Commitee.
“Pengurus wilayah mengajukan calon presiden lalu streering commitee merumuskan tiga nama untuk diserahkan kepada ketua umum,” kata Hermawi kepada kumparan, Senin (9/5).
Selanjutnya, mandat kepada Paloh dari pengurus wilayah bukan hanya nama capres, tetapi sesuai tugas dari Rakernas juga mencari mitra koalisi.
Sebab, NasDem perolehan kursi NasDem hanya 9 persen. Sementara syarat mengajukan capres adalah perolehan suara parpol atau gabungan parpol minimal 20 persen kursi di parlemen.
ADVERTISEMENT
“Nah, mandat kepada ketua umum selain ketiga nama, ketum juga diberi tugas untuk mencari mitra koalisi, dan melihat momentum kapan akan mengumumkannya baru sampai di situ,” beber Hermawi.
Nantinya, lanjut Hermawi, Paloh akan melakukan dialog-dialog dengan berbagai kekuatan sosial politik. Kemudian, bersama mitra koalisi, Paloh akan mencari momentum tepat untuk mengumumkan paket capres cawapres.
“Nah, nama-nama yang disebut-sebut itu kan baru calon, rencana yang akan mereka ajukan di forum rakernas. Tetapi, ya itu baru ungkapan-ungkapan spontan saja,” tutur Hermawi.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyambangi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinasnya di Puri Gedeh, Selasa (11/8) Foto: Dispen TNI AD
Lebih lanjut, terkait parpol koalisi, Hermawi menekankan NasDem terbuka berdialog dan berdiskusi dengan semua Parpol selama memiliki kepentingan untuk kebaikan berbangsa dan bernegara.
“Dengan siapa saja, dengan semua Partai, termasuk dengan PDIP, it’s okay, ndak ada masalah. Ini kan tergantung dari komunikasi politiknya,” tegas Ketua Forum Alumni PMKRI tersebut.
ADVERTISEMENT
Dari aspirasi pengurus wilayah NasDem, Hermawi mengamini nama Ganjar-Anies-Andika memang disebut-sebut. Namun, ada juga nama lain, seperti Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Survei kan salah satu rujukan, bukan satu satunya. Jadi ya karena di NasDem sistemnya demokratis orang boleh saja ungkapkan aspirasi tapi ya masa mengungkapkan saja dilarang,” tandas Hermawi.