news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Begini Tahapan BPOM Memilih Obat yang Akan Digunakan untuk Pasien Corona

8 April 2020 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat COVID-19. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat COVID-19. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Hingga kini, masih belum ditemukan obat pasti untuk menyembuhkan virus corona atau COVID-19. Namun, sudah ada beberapa obat yang digunakan sebagai sebagai obat pendamping dalam perawatan pasien positif corona.
ADVERTISEMENT
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menjelaskan ada sejumlah pertimbangan untuk menentukan sebuah obat dapat digunakan untuk pengobatan pasien positif corona. Sebagai bagian dari tim logistik yang ditunjuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, BPOM harus memastikan kualitas obat yang masuk haruslah obat dengan kualitas yang baik.
"Kami tadi laporkan aspek kualitasnya dan kemudian laporkan, mendaftarkan, dan kami informasikan kepada balai. Apabila nanti didistribusikan ke daerah maka akan menjadi tugas dari para Balai Badan Pengawas Tugas, Balai POM di seluruh wilayah lakukan pengawasan aspek kualitas. Kami lakukan pengawasan di tiga titik. Bandara Halim, Bandara Soetta, dan (Pelabuhan) Tanjung Priok," kata Penny dalam rapat virtual dengan Komisi IX DPR, Rabu (8/4).
Namun sebelumnya, BPOM harus memastikan obat yang masuk telah melalui uji klinis, khususnya dari negara yang terlebih dahulu terdampak corona. Apalagi jika obat tersebut telah teruji efektif mengobati pasien corona.
Ilustrasi obat-obatan. Foto: Unsplash
"Pertama adanya uji klinik dari luar negeri, dari negara yang sudah terlebih dulu terdampak dan menunjukkan adanya efektivitas, kemudian obat-obatan yang potensial sebagai antivirus yang dulu bisa digunakan untuk berbagai pandemik sebelumnya yaitu Flu Burung," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Yang mungkin bisa dicobakan untuk COVID-19 dalam skema uji klinik dalam hal ini dan Badan POM sudah berproses untuk melakukan pendampingan berkaitan dengan protokol dan uji kliniknya," lanjutnya lagi.
Setelah ada uji klinik, BPOM kemudian melakukan pengawalan terhadap obat-obatan yang sekiranya dapat digunakan untuk pengobatan virus corona.
"Tadi sudah saya sampaikan semua obat tidak hanya obat-obat tertentu, tapi juga untuk semua obat-obat yang masuk dalam dan dipilih untuk ui klinik yang digunakan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia," tuturnya.
"Sebagai contoh kami ingin memberikan informasi berkaitan dengan data obat-obat untuk pengobatan COVID. Kami mempunyai data yang dikaitkan dengan data produksi namun dikaitkan dengan data distribusi ataupun data kesediaan, juga fasilitas pelayanan kesehatan adalah bukan tupoksi BPOM," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini ada beberapa obat yang disebut Presiden Jokowi dipakai untuk pasien corona. Di antaranya adalah klorokuin dan tamiflu, Meski bukan obat resmi, keduanya diyakini bisa melawan corona.
==========
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!