Beijing Buka Kembali Sekolah, Shanghai Nyatakan Kemenangan Atas COVID-19

25 Juni 2022 18:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa sekolah dasar tiba di sekolah untuk hari pertama semester baru di Beijing, China.  Foto: WANG ZHAO / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Siswa sekolah dasar tiba di sekolah untuk hari pertama semester baru di Beijing, China. Foto: WANG ZHAO / AFP
ADVERTISEMENT
Beijing mengizinkan sekolah dasar dan menengah untuk melanjutkan kelas tatap muka. Sedangkan Shanghai menyatakan kemenangan atas COVID-19 pada sabtu (25/6/2022).
ADVERTISEMENT
Beijing mendapati jumlah kasus infeksi corona yang cenderung rendah. Pihak berwenang lantas akan membuka sekolah-sekolah pada Senin (27/6/2022). Taman kanak-kanak juga akan memulai pembelajaran tatap muka pada 4 Juli.
Seorang pria menyerahkan sekantong sayuran kepada seorang penduduk di daerah yang dibarikade di bawah penguncian COVID-19, di Beijing, China, Selasa (17/5/2022). Foto: Carlos Garcia Rawlins/REUTERS
Biro Olahraga Beijing akan turut memperbolehkan kegiatan olahraga bagi kaum muda. Namun, aktivitas itu hanya dapat berlangsung di lokasi non-sekolah.
Daerah-daerah yang tidak mencatat kasus selama tujuh hari terakhir juga dapat berpartisipasi. Tetapi, tempat-tempat bawah tanah akan tetap ditutup.
Otoritas tak hanya mengembalikan institusi pendidikan seperti semula. Taman hiburan Universal Beijing Resort akan membuka pintunya pula pada Sabtu (25/6/2022).
Siswa mengantre untuk memasuki tempat ujian masuk perguruan tinggi nasional tahunan, atau "gaokao", di sebuah sekolah menengah di Beijing, China, Selasa (7/6/2022). Foto: Tingshu Wang/REUTERS
Sementara itu, Shanghai tidak melaporkan kasus corona baru untuk pertama kalinya dalam dua bulan.
Ketua Partai Komunis Shanghai, Li Qiang, lantas mengumumkan kemenangan kotanya atas virus tersebut. Li mengatakan, pihaknya berhasil mendapati pencapaian itu berkat instruksi Presiden China, Xi Jinping.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, kota itu masih tampak sepi. Sebagian besar siswa belum diizinkan untuk melanjutkan kelas tatap muka, sedangkan makan di restoran masih dilarang.
Li juga masih akan melanjutkan pengujian massal PCR. Hingga akhir Juli, 25 juta penduduknya harus mendapatkan tes tersebut setiap akhir pekan.

Strategi nol-COVID China

Warga berbaris untuk tes swab masal di Shanghai, China, Sabtu (11/6/2022). Foto: Aly Song/Reuters
Beijing dan Shanghai merupakan beberapa kota yang menghadapi gelombang Omicron di China pada Maret-Mei.
Membendung penyebaran, dua kota besar itu telah menerapkan pembatasan ketat.
Shanghai memberlakukan karantina wilayah selama dua bulan yang dicabut pada 1 Juni. Di sisi lain, Beijing menutup sekolahnya pada awal Mei.
Pekerja dengan pakaian pelindung mengendarai skuter listrik di seberang jalan selama penguncian COVID-19, di Shanghai, China, Rabu (18/5/2022). Foto: Aly Song/REUTERS
Siswa kelas menengah dan atas yang mengemban pendidikan tahun senior baru diizinkan untuk kembali ke ruang kelas pada 2 Juni.
ADVERTISEMENT
Strategi tersebut adalah bagian dari kebijakan nol-COVID di China. Pemerintah berupaya memberantas wabah dari akarnya.
Namun, tindakan keras itu justru telah memicu amarah dan protes. Keputusan tersebut turut berdampak besar pada perekonomian.