Belajar dari I Wayan, Tetap Semangat Bekerja Meski Terhalang Katarak
ADVERTISEMENT
Umurnya lebih dari setengah abad dan menderita katarak, namun I Wayan Renasih masih sanggup mengeruk pasir dan menata batako satu per satu dengan jemarinya.
ADVERTISEMENT
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan di Bali ini mengaku masih harus bekerja demi membiayai sekolah anaknya. Kepada kumparan, I Wayan bercerita ia menderita katarak akibat sering terpapar sinar matahari langsung serta debu pasir dan semen. Bisa dibilang, pekerjaannya merenggut kebebasan I Wayan dalam melihat.
Kendati demikian, pria yang tinggal di Desa Batubulan, Kabupaten Gianyar, ini tidak pernah putus asa dan terus berdoa agar mata kirinya kembali normal. I Wayan terus meminta kepada Tuhan, mengingat biaya operasi katarak memakan biaya jutaan.
“Saya terus berdoa dan berusaha. Tapi ternyata susah mengumpulkan uang sebanyak itu untuk operasi. Apalagi anak masih sekolah dan pendapatan saya tidak menentu — namanya juga buruh. Sementara pake BPJS juga harus nunggu antrian dan enggak mudah juga syaratnya,” kata I Wayan saat ditemui kumparan di Rumkit Bhayangkara Denpasar, Selasa (24/9).
ADVERTISEMENT
Setelah setahun hidup dalam keterbatasan, semangatnya membawa secercah harapan. I Wayan mendapat kesempatan untuk kembali melihat normal melalui operasi katarak gratis yang digelar Sido Muncul di Bali.
I Wayan berhasil melewati proses screening. Dari 639 orang di Bali yang terdaftar dalam penjaringan pasien, 153 pasien yang dinyatakan layak dioperasi.
Lewat operasi katarak, Sido Muncul menjadi energi baru bagi I Wayan dan ratusan pasien katarak lain di Bali. Bagaimana tidak, angka penderita katarak di Indonesia masih termasuk tinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Namun penyakit ini tidak masuk prioritas. Sementara itu satu-satunya jalan untuk sembuh adalah operasi. Oleh karena itu, untuk mengurangi jumlah penderita katarak di Indonesia, Sido Muncul kembali menggelar operasi katarak.
ADVERTISEMENT
Kali ini, Sido Muncul bekerja sama dengan SDM Polri dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Cabang Bali dalam memberikan operasi gratis di Denpasar.
Operasi dilakukan tidak hanya di RS Bhayangkara. Pelaksanaan operasi juga serentak dilakukan di delapan rumah sakit, yakni RS Mata Bali Mandara, RSUD Mangusada Badung, RSUD Tabanan, RSUD Sanjiwani Gianyar, RSUD Buleleng, RSUD Klungkung, RSUD Bangli, dan RSUD Karangasem. Bahkan penanganan operasi katarak melibatkan puluhan dokter mata dari Perdami Cabang Bali.
Secara simbolis, bantuan ini diserahkan oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat kepada Asisten SDM Kapolri Irjen. Pol. Dr. Eko Indra Heri S., M.M. didampingi Wakil Kepala Kepolisian Daerah Bali Brigjen. Pol. Drs. I Wayan Sunartha.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Irwan mengaku senang bisa ikut andil dalam kegiatan yang diinisiasi oleh SDM dan Perdami cabang Bali ini.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi harapan baru bagi pasien dan bisa membantu para penderita katarak untuk kembali beraktivitas,” kata Irwan saat menghadiri seremonial operasi katarak gratis di Rumkit Bhayangkara Denpasar, Selasa (24/09).
Irwan melanjutkan, operasi katarak gratis ini sudah dilakukan Sido Muncul sejak 2010. Di tahun ke-9 ini, Sido Muncul telah melaksanakan operasi katarak di 27 provinsi, 211 kota/kabupaten, di 241 Rumah Sakit/klinik mata di seluruh Indonesia. Total yang telah dioperasi hingga September 2019 ini berjumlah 52.491 mata.
“Sido Muncul berusaha konsisten menyelenggarakan kegiatan ini dan bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Perdami. Katarak menjadi perhatian serius bagi Sido Muncul. Untuk itu kegiatan operasi gratis terus dilakukan agar dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus menekan angka kebutaan karena katarak khususnya di Denpasar Bali ini,” ujar Irwan.
Irwan juga mengimbau agar masyarakat dapat menghilangkan persepsi bahwa operasi katarak adalah sesuatu yang menakutkan, karena satu-satunya cara untuk sembuh dari katarak hanya dengan operasi.
ADVERTISEMENT
“Dengan teknologi yang semakin maju, tentunya operasi katarak bisa cepat dilakukan dan bahkan bisa dilakukan dalam keadaan pasien sadar,” lanjut Irwan.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Sido Muncul.