Belajar dari Konser Amal MPR, Demokrat Harap Pejabat Jadi Contoh Cegah Corona

20 Mei 2020 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto seusai konser amal bersama Bimbo yang menuai kritik. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto seusai konser amal bersama Bimbo yang menuai kritik. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai Demokrat salah satu yang mengkritik keras konser amal MPR yang menghadirkan Bimbo, Minggu (17/5). Pasalnya, di akhir acara itu para seniman dan pejabat publik mengabaikan physical distancing (jaga jarak).
ADVERTISEMENT
Meski, selama berlangsung acara mereka disiplin menjaga jarak dan memakai masker. Ketua MPR, Bambang Soesatyo, sebagai salah satu penggagas pun telah meminta maaf atas kritik publik itu.
Dia mengaku sebagai pihak yang paling bersalah karena mengabaikan physical distancing. Wasekjen Demokrat, Renanda Bachtar, mengapresiasi permintaan maaf Bamsoet itu.
"Tentu kita harus apresiasi permohonan maaf Pak Bamsoet atas pengabaian protokol COVID-19 pada acara konser amal kemarin. Saat ini tidak banyak pejabat yang jika salah kemudian mengakui dan minta maaf," kata Renanda kepada wartawan, Rabu (20/5).
Meski begitu, Renanda tetap memberikan catatan kepada para pejabat publik, agar ke depan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku untuk umum. Bagi Renanda pada situasi seperti inilah sebenarnya pemimpin diuji dan dinilai rakyat.
ADVERTISEMENT
"Rakyatlah yang memberi angka merah atau biru pada raport pemimpin. Sense of crisis seorang pemimpin akan secara demonstratif dipertontonkan di muka rakyatnya," kata Renanda.
Dalam foto yang dikritik itu tampak tak hanya Bamsoet dan pejabat BPIP, ada juga sejumlah artis yang tak menjaga jarak dan juga tak memakai masker.
Konser Virtual Berbagi Kasih Bersama Bimbo. Foto: Twitter @susetyopr
"Apakah ia abai atau sungguh-sungguh ingin memimpin rakyatnya keluar dari situasi darurat bencana seperti ini. Bukan sebaliknya, membuat prioritas yang salah atau pun mempertontonkan sikap abai, ambigu yang membuat rakyat pesimis dan bahkan marah," tutur Renanda.
Lebih lanjut, dia mengingatkan para pejabat di Indonesia bahwa jumlah korban terdampak dan meninggal akibat COVID-19 bukanlah angka statistik di atas kertas belaka.
ADVERTISEMENT
"Bukankah salah satu tujuan negara sebagaimana tertulis pada Pembukaan UUD 45 adalah melindungi setiap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia? Kita butuh pemimpin lebih serius lagi tangani pandemi yang terus memakan korban ini sehingga kurvanya bisa melandai dan terus turun. Rakyat memonitor," tandas Renanda.
Ketua MPR Bambang Soesatyo bermain grand piano. Foto: Dok. MPR
Sebelumnya, Bamsoet mengaku tak menyangka solidaritas dan kegotong-royongan serta respons masyarakat luar biasa untuk bisa saling membantu sesama. Padahal, sejak awal semua pihak di studio sudah berupaya menjaga jarak.
"Saya mohon maaf. Itu semua salah saya yang tidak bisa menolak permintaan spontan teman-teman kru TV untuk berfoto bersama dengan saya dan musisi senior Sam dan Acil Bimbo. Karena saking senangnya acara yang melibatkan banyak tokoh dan dipersiapkan hanya beberapa minggu, berjalan lancar dan sukses," kata Bamsoet kepada wartawan, Senin (18/5).
ADVERTISEMENT
--------------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.