Belajar dari Lonjakan Corona di Eropa, Varian B117 dan Tingginya Mobilitas

19 April 2021 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan varian Corona B117 dari mikroskop elektron. Foto: NIAID
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan varian Corona B117 dari mikroskop elektron. Foto: NIAID
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus corona di sejumlah negara di dunia melonjak drastits belakangan ini. Sejumlah ahli menyebut mulai ada gelombang ketiga corona di negara-negara Eropa dan India.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk Eropa, ada sejumlah negara yang harus mewaspadai tren kenaikan yang tajam. Mereka adalah Inggris, Belanda, Spanyol, Belgia, Jerman, dan Portugal.
Dalam rapat dengan pemimpin redaksi sejumlah media, Minggu (18/4) malam, Menkes Budi Gunadi Sadikin memaparkan beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan tersebut. Hal ini juga perlu diwaspadai oleh Indonesia.
Faktor yang disebutkan Budi adalah sebagai berikut:
Analisis penyebab peningkatan kasus Corona di Eropa. Foto: Dok. Istimewa

Belajar dari Kasus di Eropa

Kenaikan kasus di Belanda sampai saat ini dipengaruhi 2 faktor besar. Yakni semakin mendominasinya varian B117 dan meningkatnya mobilitas penduduk. Selain itu vaksinasi mereka juga masih di bawah standar.
Hal yang sama terjadi di Swedia dan Belgia.
ADVERTISEMENT
Kasus-kasus di Eropa itu bisa menjadi pelajaran bersama untuk Indonesia.
Sejauh ini menurut LBM Eijkman, varian B117 masih belum mendominasi. Baru ditemukan 10 kasus, tapi berpeluang lebih banyak kalau whole genome sequencing diperkuat.
Mobilitas penduduk juga harus ditekan, apalagi jelang Idul Fitri. Lebih khusus di daerah-daerah yang vaksinasi lansianya masih sedikit.
"Surveilans genomik perlu ditingkatkan dan pembatasan mobilitas sosial harus tetap dilakukan untuk menekan kasus," kata Budi.