Belanda Akan Menghapus Prokes untuk Acara Besar

18 Juni 2021 7:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona di Belanda. Foto: REUTERS/Piroschka van de Wouw
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona di Belanda. Foto: REUTERS/Piroschka van de Wouw
ADVERTISEMENT
Di saat situasi pandemi COVID-19 di Indonesia dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara semakin memburuk, negara-negara di Eropa tampaknya sudah mulai kembali normal. Hal tersebut karena banyaknya orang-orang di sana yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19, sehingga laju infeksi semakin menurun. Salah satu negara yang juga mulai melihat titik terang dari pandemi COVID-19 adalah Belanda.
ADVERTISEMENT
Merespons kondisi yang semakin membaik tersebut, pemerintah Belanda pelan-pelan mulai menghapuskan prokes di negaranya. Tidak perlu menunggu terlalu lama, mulai akhir Juni ini beberapa acara besar di Belanda tidak perlu lagi mengikuti aturan jaga jarak 1,5 meter atau social distancing.
Peraturan ini merupakan rekomendasi dari studi yang dilakukan oleh Fieldlab Events, yaitu sebuah inisiatif kolaborasi pemerintah Belanda yang menganalisa jalannya berbagai kegiatan di tengah pandemi. Hasilnya menunjukkan bahwa jenis acara apapun dapat dilakukan secara normal asalkan mereka yang berpartisipasi menunjukkan hasil tes negatif dari virus corona, bukti bahwa sudah divaksin, atau bukti bahwa baru sembuh dari virus corona. Selain itu, pengelola kegiatan juga harus mampu mengontrol arus keluar masuk pengunjung di tempat acara.
ADVERTISEMENT
Tidak tanggung-tanggung, acara yang dapat memenuhi semua hal tersebut akan diperbolehkan untuk mengakomodir hingga 25 ribu orang. Peserta kegiatan atau pengunjung acara juga tidak perlu menjaga jarak atau memakai masker selama acara berlangsung.
Acara yang dimaksud adalah konser musik, festival kuliner, acara budaya seperti di dalam museum dan bioskop, dan acara olahraga seperti pertandingan bola. Artinya, kursi penonton di stadion atau di bioskop dapat diisi penuh selama pengunjung menunjukkan bukti-bukti bebas dari virus corona.
Mulai akhir Juni sampai akhir Juli, semua acara yang berlangsung selama kurang dari 24 jam dapat menerapkan hal tersebut. Namun setelah bulan Juli, acara yang berlangsung lebih dari satu hari juga bisa merasakan hak istimewa tersebut.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, ketentuan tersebut bukanlah kewajiban yang harus diterapkan oleh semua pengelola acara. Acara masih bisa terus dijalankan tanpa bukti bebas virus corona, namun akan ada batasan maksimum jumlah pengunjung yang akan diberlakukan.
Kapan ya Indonesia juga bisa kembali normal?
Penulis: Daniel Chrisendo