Belanda Ingin Bantu Indonesia Bangun Smart City di Ibu Kota Baru

19 Februari 2020 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Belanda, Stef Blok, di Kemenlu Belanda, Den Haag. Foto: Ananda Teresia/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Belanda, Stef Blok, di Kemenlu Belanda, Den Haag. Foto: Ananda Teresia/kumparan
ADVERTISEMENT
Belanda telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di ibu kota baru Indonesia, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok menyebut, ada sejumlah konsep yang ditawarkan negaranya bagi Indonesia dalam membangun ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
“Membangun ibu kota baru itu berarti membangun sebuah kota secara berkelanjutan. Ada beberapa area yang kami minati,” kata Stef di kantor Kemenlu Belanda, Den Haag, Selasa (18/2) waktu setempat.
Konsep yang pertama adalah smart city. Stef menjelaskan, Belanda bersedia menawarkan investasi yang berkaitan dengan pembangunan sebuah smart city. Smart city yang dimaksud adalah bagaimana mengelola kota berbasis teknologi informasi.
“Misalnya, kita menggunakan data dalam mengelola lalu lintas. Jadi dengan data kita bisa mengurai kemacetan atau bahkan mengurangi kemacetan. Kita tahu Jakarta sebagai ibu kota menghadapi masalah macet yang parah,” ujar Stef.
Menteri Luar Negeri Belanda, Stef Blok (kiri), di Kemenlu Belanda, Den Haag. Foto: Ananda Teresia/kumparan
Selain itu, Belanda juga tertarik investasi untuk membangun manajemen air di ibu kota baru. Stef menjelaskan, Belanda terbukti telah memiliki pengalaman dan keahlian dalam manajemen air. Stef yakin pengusaha Belanda yang sudah berpengalaman bisa berbuat banyak dalam membangun sistem pengaturan air di ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
“Kami juga tertarik menerapkan beberapa konsep pembaharuan energi di ibu kota baru,” jelas Stef.
Ibu kota baru, kata Stef, akan menjadi salah satu fokus utama yang dibahas antara pemerintah Indonesia dan Belanda dalam kunjungan Raja Belanda Willem Alexander ke Indonesia Maret mendatang. Stef yakin, para pebisnis yang ikut rombongan Raja Belanda ke Indonesia akan tertarik mengalirkan investasinya ke ibu kota baru.
Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima dari Belanda. Foto: Koji Sasahara/ AFP
Ada 135 pengusaha yang ikut dalam rombongan Raja Belanda ke Indonesia. Latar belakang pengusaha yang ikut pun beragam. Mulai dari sektor infrastruktur, pengolahan sampah, manajemen air, perkapalan, minyak, hingga makanan dan minuman. Delegasi bisnis ini dijadwalkan akan bertemu dengan delegasi bisnis Indonesia serta menteri terkait seperti Menko Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan serta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Deputi III Kementerian Koordinator Kemaritiman, Ridwan Jamaludin, mengatakan konsep ibu kota baru yang sedang diarahkan oleh kementeriannya adalah Smart City. Menurut dia, saat ini, konsep tersebut masih terus dibahas.
Menurut Ridwan, pihaknya masih terus menampung berbagai masukan tentang konsep detail pemindahan ibu kota. Beberapa akademisi dari ITB juga dimintai pandangannya mengenai konsep ibu kota baru.