Belarusia Akan Bergabung Lawan Ukraina jika Wilayahnya atau Rusia Diserang

14 Januari 2023 4:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi dari Militer Belarusia yang unjuk gigi pada perayaan 90 Tahun Angkatan Udara. Foto: Vasily Fedonsenko/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Aksi dari Militer Belarusia yang unjuk gigi pada perayaan 90 Tahun Angkatan Udara. Foto: Vasily Fedonsenko/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rusia memperingatkan bahwa Belarusia dapat ikut campur dalam konflik dan berperang bersama melawan Ukraina, jika pemerintah Kiev memutuskan untuk menyerang wilayah kedaulatan Moskow atau Minsk.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Kedua Departemen Persemakmuran Negara-negara Merdeka (The Commonwealth of Independent States/CIS) Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexey Polishchuk, dalam sebuah wawancara pada Jumat (13/1).
Polischuk mengatakan, meningkatnya aktivitas latihan militer gabungan dengan Belarusia selama beberapa bulan terakhir dirancang untuk mencegah eskalasi.
Namun, dia kemudian mengaku adanya potensi bahwa sekutu terdekat Moskow itu dapat bergabung dalam perang — yang ia sebut sebagai ‘tanggapan kolektif’.
“Dari sudut pandang hukum, penggunaan kekuatan militer oleh rezim Kiev atau invasi wilayah Belarus atau Rusia oleh angkatan bersenjata Ukraina adalah alasan yang cukup untuk tanggapan kolektif,” ujar Polischuk, seperti dikutip dari TASS.

Dekatnya Hubungan Rusia dan Belarusia

Ketika operasi militer khusus Rusia baru dimulai pada Februari 2022 lalu, Presiden Vladimir Putin telah menggunakan Belarusia sebagai akses pertama untuk mengerahkan ribuan pasukannya ke perbatasan Ukraina.
ADVERTISEMENT
Kala itu, sebelum meluncurkan serangan langsung, Putin berdalih bahwa pengerahan pasukannya merupakan sebagai bagian dari ‘latihan militer’ saja. Sejak itulah, kedua negara sepakat untuk memperdalam kerja sama di bidang militer dan pertahanan.
Kedua negara pecahan Uni Soviet itu juga berencana untuk mengadakan latihan penerbangan militer gabungan di wilayah Belarusia pada pekan depan.
Dua pembom strategis jarak jauh Rusia Tu-22M3 selama latihan militer bersama dengan Angkatan Udara Belarusia di wilayah udara Belarusia, dalam foto selebaran ini yang dirilis 5 Februari 2022. Foto: Kementerian Pertahanan Belarusia/Handout via REUTERS
Terkait hal itu, para pengamat berspekulasi bahwa besar kemungkinan Moskow dapat memanfaatkan sekutu dekatnya untuk meluncurkan serangan baru ke Ukraina dari bagian utara dalam waktu dekat.
Namun, pihak Ukraina tidak memandang ancaman serupa. Kepala administrasi militer Kiev, Serhiy Popko, meragukan adanya prospek serangan dari Belarusia terkait dengan latihan militer gabungan yang akan datang.
“Saya tidak akan mengaitkan latihan angkatan udara ini, yang akan berada di wilayah Belarus, dengan serangan rudal besar-besaran,” tutur Popko.
ADVERTISEMENT

'Harus Waspada'

Meski begitu, Presiden Volodymyr Zelensky beberapa hari sebelumnya telah memperingatkan bahwa pasukan militer Ukraina harus siap tempur di perbatasannya dengan Belarus — sekadar untuk berjaga-jaga.
“Kami memahami bahwa selain dari pernyataan yang kuat, kami tidak melihat sesuatu yang kuat di sana,” ungkap Zelensky, pada Rabu (11/1).
Zelensky menambahkan, Moskow terus menggunakan wilayah udara Belarusia untuk mengerahkan serangan drone dan rudal ke wilayah Ukraina. Jadi, pihaknya harus terus waspada.
Penyidik berkumpul di dekat pecahan amunisi rudal S-300 Ukraina yang dijatuhkan oleh pertahanan udara Belarusia di luar desa Harbacha di wilayah Grodno, Belarusia, Kamis (29/12/2022). Foto: Vadzim Yakubionak/BelTA/Handout via REUTERS
Selama hampir 11 bulan invasi di Ukraina berlangsung, Minsk telah mendukung agresi Rusia — tetapi pada saat bersamaan enggan untuk ikut campur secara langsung ke dalam konflik.
Namun, posisi semi-netral yang dianut oleh Belarusia itu pun tidak sepenuhnya memberikan rasa aman.
ADVERTISEMENT
Pada Desember 2022 lalu, Kementerian Luar Negeri Belarusia telah memanggil Duta Besar Ukraina di Minsk usai jatuhnya rudal pertahanan udara S-300 milik militer Kiev di wilayah mereka.
Rudal tersebut jatuh di lahan kosong dan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Pihak Ukraina mengaku tidak mengetahui soal adanya perintah pengerahan rudal ke wilayah Belarusia dari militernya. Namun pihaknya berjanji akan menyelidiki insiden yang menurut mereka diprovokasi oleh Rusia tersebut.