Belum 2 Bulan Sejak Jokowi Perintahkan Libas Pungli, Preman Priok Beraksi Lagi

23 Juli 2021 6:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
26
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pungutan liar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pungutan liar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan aksi premanisme terhadap sopir truk kontainer di Jalan Raya Cilincing, Jakarta Utara. Ini bukan kejadian pertama.
ADVERTISEMENT
Kisah pungli dan premanisme terhadap sopir truk kontainer di Jakarta Utara sudah terjadi sekian lama. Pada 10 Juni 2021 sejumlah sopir truk bahkan mengeluhkan hal itu saat berbincang dengan Presiden Joko Widodo.
Saat itu Jokowi bertemu para sopir truk kontainer di Pelabuhan Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta Utara usai meninjau vaksinasi massal.
"Sampaikan apa adanya. Kalau bisa dicarikan jalan keluar akan saya carikan jalan keluar secepatnya. Saya ke sini hanya untuk itu," ucap Jokowi di depan para sopir kontainer, dalam Youtube Sekretariat Presiden.

Presiden Jokowi telepon Kapolri, Minta Tolong Selesaikan Kasus Pungli dan Premanisme

Presiden Jokowi (kanan) berdialog dengan sopir kontainer di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
Saat mendapati laporan dari sopir truk soal maraknya pungutan liar dan pemalakan, Jokowi langsung meminta ajudan menghubungkan telepon dengan Kapolri Listyo Sigit.
ADVERTISEMENT
"Pak Kapolri, selamat pagi, ini saya di Tanjung Priok ada keluhan banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar pungli di Fortune, di NPCT1, kemudian di Depo Dwipa. Pertama itu," kata Jokowi.
"Yang kedua juga kalau pas macet, itu banyak driver-driver yang di palak sama preman-preman ini tolong bisa diselesaikan, itu saja," imbuhnya.
Mendengar permintaan Jokowi tersebut, Kapolri Listyo Sigit berjanji akan segera diselesaikan,.
"Siap laksanakan bapak. Ini kami masih bersama Panglima TNI, " kata Kapolri Listyo Sigit.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Perintahkan Kapolda Lewat Surat Telegram

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau pelaksanaan vaksinasi yang diadakan oleh Persatuan Islam (Persis) di Jalan Inhoftank, Kota Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Mendengar hal tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung merespons dengan memerintahkan seluruh Kapolda untuk memberantas pungli di daerah mereka, termasuk di pelabuhan di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
“Bapak Kapolri langsung bergerak untuk menindak para pelaku di Pelabuhan Tanjung Priok dan pelabuhan yang lain dalam bentuk [Surat] Telegram kepada para Kapolda untuk melaksanakan penindakan terhadap pungli yang terjadi di wilayahnya,” kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto kepada kumparan, Kamis (10/6).
Ada lima perintah Kapolri dalam Surat Telegram bernomor ST/1251/VI/HUK.7.1/2021 tanggal 15 Juni 2021. Intinya Kapolri tidak mau lagi ada perkara pungli atau premanisme yang dapat menghambat upaya pemulihan ekonomi nasional.
Berikut 5 perintah Kapolri terkait pungli dan premanisme di kawasan pelabuhan:
ADVERTISEMENT

Dilakukan Penangkapan Secara Masif

Sejumlah tersangka dan barang bukti dihadirkan saat rilis kasus penindakan pungutan liar dan premanisme di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/6). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Usai adanya perintah penindakan terhadap pelaku pungli dan pemalakan digelar oleh sejumlah Polda. Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, mengatakan terdapat enam Polda yang memiliki jumlah penindakan terbanyak pelaku pungli. Operasi penangkapan berlangsung sejak 11 Juni hingga 14 Juni 2021.
“Dilakukan di 1.368 titik lokasi terdapat 6 polda dengan jumlah pelaku terbanyak,” kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/6).
Berikut data 6 Polda yang menindak pungli dan premanisme:
ADVERTISEMENT

Total Ada Ratusan Juta yang Berhasil Didapatkan dari Hasil Pungli dan Premanisme

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menunjukkan barang bukti terkait kasus penindakan pungutan liar dan premanisme di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/6). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imron mengungkap hasil penindakan pungli dan premanisme di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dari penindakan tim, sebanyak 4 kelompok diamankan.
Irjen Fadil mengatakan, dari 4 kelompok yang diungkap total tersangka 24 orang. Mereka melakukan pungli kepada ratusan sopir truk kontainer dengan total keuntungan hingga Rp 177.349.500.
“Ada 4 kelompok yang bisa diungkap. Dengan modus menarik pungli dari masyarakat, pengusaha truk kontainer dengan total tersangka 24 orang,” kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (17/6).
Dalam menjalankan aksinya, 4 kelompok ini mendatangi para pengusaha truk kontainer. Mereka meminta uang keamanan per satu truk setiap bulannya. Bila tidak, mereka akan mengganggu para sopir.
ADVERTISEMENT
"Mereka memberi stiker khusus untuk mengenali mana truk yang sudah bayar mana yang belum," tambah dia.
Berikut 4 kelompok pungli dari pemaparan Kapolda Metro Jaya:

Kasus Pungli dan Premanisme Sempat Surut

Penangkapan 7 karyawan PT JICT Tanjung Priok yang lakukan pungli. Foto: Polres Pelabuhan Tanjung Priok
Setelah beberapa bulan, kasus pungli dan premanisme yang terjadi di pelabuhan dan sekitarnya sempat surut akibat dari masifnya kepolisian untuk menindak tegas para pelaku pungli dan premanisme yang meresahkan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kapolda Metro Jaya Fadil Imran saat itu mengungkapkan polisi akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memastikan tidak terulang kembali pungli maupun premanisme. Salah satunya dengan membangun sistem keamanan transportasi.
“Langkah selanjutnya membangun komunikasi sinergi dengan seluruh elemen, stakeholder yang punya kepentingan ekspor-impor mulai dari pabrik hingga pelabuhan. Kami ingin agar sistem transportasi seperti gear sistem,” ucapnya.

Belum 2 bulan, Muncul Kembali Kasus Premanisme di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Screenshoot pelaku pemalak sopir. Foto: Dok. Istimewa
Tak lama kemudian, kembali terjadi aksi premanisme terhadap sopir truk kontainer di Jakarta Utara, Rabu (21/7). Hal itu terlihat dari sebuah video yang viral di media sosial menujukkan seorang sopir truk dirampas barang berharganya saat melintas di Jalan Raya Cilincing, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Dalam video terlihat seorang pelaku naik ke pintu sopir. Ia lalu mengambil barang yang dibawa sopir tersebut.
ADVERTISEMENT
Dari kejadian tersebut, Polisi langsung bergerak cepat dengan menangkap tiga orang pelaku. Penangkapan dilakukan pada Kamis (22/7) sekitar pukul 11.00 WIB.
"Sudah tertangkap 3 orang," kata Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi saat dikonfirmasi, Kamis (22/7).
Ketiga pelaku langsung digiring ke Mapolres Metro Jakarta Utara untuk diperiksa.
Dengan tangan diikat ketiganya terlihat menunduk lesu saat sampai di kantor polisi.
Tampang mereka terlihat masih muda. Namun, memang belum bisa dipastikan berapa usianya. Sebab, hingga kini polisi belum mengungkapkan identitas ketiga pelaku.
Saat ini polisi tengah mengembangkan kasus tersebut. Rencananya polisi akan menggelar jumpa pers hari ini, Jumat (23/7).
ADVERTISEMENT