Belum Ada Napi Positif Corona, Ditjen PAS Antisipasi Penularan dari Luar Penjara

20 Maret 2020 17:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lapas. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lapas. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham memastikan hingga Jumat (20/3) belum ada warga binaan di lapas maupun rutan yang terjangkit virus corona. Antisipasi penyebaran virus ini pun dilakukan di lapas dan rutan dengan menerapkan dua zona yakni kuning dan merah.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulilah belum dan jangan sampai," kata Kabag Humas Ditjen PAS, Rika Aprianti, saat dihubungi, Jumat (20/3).
Meski begitu, kata Rika, pihaknya telah melakukan antisipasi penyebaran virus corona dengan cara menyediakan blok isolasi di sejumlah lapas dan rutan. Hal itu guna antisipasi bila kemudian ada warga binaan yang menjadi Orang Dalam Pemantauan, Pasien Dalam Pengawasan, hingga suspect corona.
"Perintah dari Pak Menteri dan memang pertimbangan kemungkinan itu makanya di setiap wilayah sudah disediakan blok hunian khusus apabila ada warga binaan kami yang ODP maupun PDP, tapi sampai saat ini tidak ada, belum ada," kata dia.
Suasana di Lapas Sukamiskin. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Rika mengatakan, saat ini belum ada kebijakan yang diambil terkait dengan social distancing warga binaan di dalam rutan dan lapas. Sebab, memang belum ada kasus positif dari dalam lapas atau rutan. Sehingga antisipasi lebih ditekankan mengenai potensi penularan virus corona dari luar lapas.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya yang ditakutkan bukan orang dalam, kan orang dalam clear ya. Makanya dilakukan pembatasan kunjungan. Yang dikhawatirkan yang dari luar ke dalam," kata dia.
Terkait social distancing di dalam rutan atau lapas, hal tersebut masih terkendala. Sejumlah rutan atau lapas tercatat bermasalah dalam hal kelebihan kapasitas.
"Karena over kapasitas kita tidak bisa mereka jadi melonggarkan, apalagi di lapas di DKI ini kan rata-rata semuanya over kapasitas ya. Jadi di lapas rutan warga binaan clear tak ada penularan, kecuali dari warga luar. Jadi tidak ada khususkan kamar-kamar gimana, enggak," kata dia.
Salah satu upaya antisipasi penularan dari luar lapas dilakukan dengan cara menghentikan sementara kunjungan tatap muka di rutan atau lapas di zona merah. Kunjungan diganti dengan video call.
Petugas PMI menyemprotkan cairan disinfektan di kursi pengunjung Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Sementara lapas atau rutan di zona kuning masih dibuka kunjungan. Namun, pemeriksaan terhadap pengunjung lebih ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penyediaan hand sanitizer, air mengalir untuk cuci tangan, hingga thermal scanner pun diaplikasikan.
Hal tersebut juga diterapkan kepada tugas lapas dan rutan yang rutin melakukan pengecekan ke dalam rutan atau lapas.
"Juga sama, pengecekan kesehatan secara umum terhadap siapa saja yang masuk bukan hanya pengunjung setiap petugas yang bolak balik masuk itu harus lewati SOP, cuci tangan, hand sanitizer dan dicek suhu. Di atas 37,5 (derajat) disuruh pulang," pungkas Rika.