Belum Ada Peningkatan Aktivitas di Merapi Usai Guguran Awan Panas

14 Agustus 2019 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi terkini Gunung Merapi usai mengeluarkan awan panas pada Rabu (14/8). Foto: Dok. Twitter BPPTKG
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini Gunung Merapi usai mengeluarkan awan panas pada Rabu (14/8). Foto: Dok. Twitter BPPTKG
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada Rabu (14/8). Laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan jarak luncur awan panas guguran mencapai 950 meter ke arah hulu Kali Gendol.
ADVERTISEMENT
Menurut BPPTKG, awan panas guguran tersebut terjadi pukul 04.52 WIB dan tercatat dalam seismogram. Sementara durasi awan panas guguran mencapai 95.80 detik.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjelaskan, sampai saat ini belum ada aktivitas yang signifikan dari Gunung Merapi. Artinya status Gunung Merapi masih pada level II atau Waspada.
"Merapi sampai saat ini tidak ada kenaikan aktivitas yang signifikan, rekomendasi masih sama yaitu tidak ada aktivitas dalam radius 3 km dari puncak," kata Hanik, Rabu (14/8).
Sebelumnya, awan panas guguran juga terjadi di Gunung Merapi pada 13 Agustus 2019 pada pukul 23.31 WIB. Dalam catatan seismogram, awan panas guguran tersebut berdurasi sekitar 95 detik. Sementara jarak luncur mencapai 950 meter ke arah hulu Kali Gendol.
ADVERTISEMENT
Hanik menjelaskan, di luar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi masyarakat bisa beraktivitas seperti hari-hari biasa. Namun masyarakat juga diminta tetap mewaspadai bahaya lahar apabila terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.
"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi," katanya.