Foto udara aksi Gejayan Memanggil

BEM UGM Tanggapi SMS #Gejayancarirecehan yang Atasnamakan Lembaganya

30 September 2019 19:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara aksi Gejayan Memanggil, Senin (30/9/2019).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara aksi Gejayan Memanggil, Senin (30/9/2019). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Aksi damai Gejayan Memanggil berjalan dengan tertib dan aman. BEM UGM mengaku mendukung aksi tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun di tengah aksi beredar SMS blast kepada peserta aksi yang mengatasnamakan BEM UGM. SMS tersebut ditujukan kepada kordum Aliansi Rakyat Bergerak, Riko Tude, dan menyebut dirinya telah mendapat transfer dari Senayan.
"Thanks to Mas Riko Tude, yang sudah menaikan level kita menjadi ajang #gejayancarirecehan. Monggo diambil panggungnya Mas. Kalo sudah di transfer dari Senayan, bagi-bagi ke kita yaaa. #gejayancarirecehan," tulis SMS tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua BEM UGM M Atiatul Muqtadir atau yang akrab disapa Fathur mengatakan, BEM UGM tidak pernah mengirim SMS blast tersebut.
"Pertama saya secara resmi menyatakan BEM UGM tidak pernah memberikan informasi melalui SMS dan ini bukan kali pertama di beberapa minggu lalu muncul SMS atas nama BEM KM UGM yang kemudian mendukung RUU KPK. Sudah jelas sikap kami menolak RUU KPK tersebut," kata Fathur saat dihubungi wartawan, Senin (30/9).
SMS blast kepada peserta aksi yang mengatasnamakan BEM UGM. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Fathur mengatakan SMS yang beredar hari ini maupun kemarin merupakan kabar bohong yang sengaja disebar untuk menggembosi gerakan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
"Saya lihat orang ini bukan orang yang iseng. Bagi saya ada motifnya. Ya motifnya tidak suka gerakan mahasiswa ingin menggembosi gerakan mahasiswa," katanya.
Fathur mengaku, nomornya bahkan pernah terserang hal serupa. Dia merasa tidak pernah mengirim SMS ke seseorang, namun orang lain menginformasikan menerima SMS dari Fathur terkait isu Gejayan Memanggil. BEM UGM sedang mempertimbangkan melaporkan kasus ini ke polisi.
"Kalau masif dan meresahkan dan memang kejadiannya berulang lagi, bisa jadi kita minta bantuan untuk melaporkan tersebut," katanya.
Fathur juga menegaskan posisi BEM UGM saat ini adalah mendukung gerakan Gejayan Memanggil dan tidak pernah menarik diri. Pada aksi tadi dia mengaku datang dan mengikuti aksi damai dari awal sampai akhir.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten