Benny Harman Ungkit Penundaan Pemilu di Depan Yasonna: Kalau Mimpi Bangun Aja

13 Desember 2022 17:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benny K Harman
zoom-in-whitePerbesar
Benny K Harman
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komisi III Benny K Harman mengungkit penundaan pemilu di hadapan Menkumham Yasonna Laoly sore ini. Ia mengaku mendengar adanya niat penundaan pemilu dan bertanya apakah Yasonna selaku Menkumham mengetahui hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Komisi III DPR menggelar rapat dengan Yasonna dan Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej siang ini. Rapat membahas terkait evaluasi kinerja imigrasi, bidang pemasyarakatan, dan tata kelola Kemenkumham.
"Saya hitung yang mengawal Pak Menkumham [dalam rapat] jauh lebih banyak dari anggota Komisi III. Saya bertanya-tanya, ada apa, ya. Ya, mungkin akhir tahun. Kita sudah 4 tahun, berakhir tahun depan, tahun tidak kerja, tahun politik. [Ada isu] penundaan pemilu, Pak Sudding [Anggota Komisi III] tanya apa saya setuju penundaan. Saya bilang mimpi pun tidak," kata Benny dalam rapat, Selasa (13/12).
"Karena informasi Pak Sudding info orang dalam, bikin saya kaget, Pak Menkumham. Tidak salah kalau saya tanya di sini apa ada mimpi itu kah? Kalau ada mimpi kasih tahulah, siapa tahu mimpinya bisa kita koreksi. Atau kalau bukan mimpi tapi niat mungkin kita diskusi baik-baik," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Benny mengungkap isu bahwa pengesahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dikebut karena adanya isu tersebut.
"Apalagi banyak soal bikin kita gagal jawabnya. Ada yang katakan KUHP cepat-cepat disahkan sebab tahun depan ada dekrit perpanjangan pemilu, [jadi] yang protes [bisa] ditangkap semua," ungkapnya.
"Saya bilang kalau mau, enggak usah tahun depan lah. Saya siap ditangkap. Jadi bikin kita tidak tenang di akhir tahun ini. Ini keterbukaan, daripada kita di belakang. Saya yakin Pak Menteri tahu itu, Sudding aja yang di lingkaran luar tahu, apalagi Pak Menteri," jelas dia.
Menjawab hal tersebut, Yasonna memastikan tak tahu soal penundaan pemilu. Ia pun berkelakar terkait pernyataan Benny yang mengaitkan penundaan pemilu dengan mimpi.
"Soal penundaan pemilu saya tidak tahu. Bukan kewenangan saya. Kalau Pak Benny katakan dalam mimpi, mudah resetnya. Bangun aja," kata Yasonna disambut tawa sejumlah anggota.
ADVERTISEMENT
Isu penundaan pemilu hingga perpanjangan masa jabatan presiden telah muncul tenggelam sejak 2021 lalu. Teranyar, Ketua MPR Bambang Soesatyo sempat mempertanyakan apakah jadwal pemilu di 2024 perlu evaluasi, mengingat berbagai persoalan termasuk konflik global.
Demokrat menentang tegas pernyataan tersebut. Sejumlah politikus Demokrat pun menyatakan curiga bahwa beberapa elite politik masih memiliki nafsu kekuasaan dan ingin menunda pemilu atau mendukung presiden 3 periode.