Bentrok PP dan PSHT di Bekasi Berakhir Damai Usai Dimediasi Polisi

22 Mei 2020 11:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas kepolisian berjaga di ruko yang rusak pascabentrokan ormas di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas kepolisian berjaga di ruko yang rusak pascabentrokan ormas di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua organisasi masyarakat (ormas) yang terlibat bentrok di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bekasi, akhirnya berakhir damai pada Kamis (21/5) malam.
ADVERTISEMENT
Pemuda Pancasila dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) sepakat mengambil jalan damai setelah dimediasi Polres Bekasi.
Kabag Humas Polres Bekasi Kompol Erna Ruswin mengatakan, insiden bentrok dua ormas ini bisa diredam setelah pihaknya membantu penyelesaian secara musyawarah dan mufakat.
“Memanggil ketua Ormas Pemuda Pancasila dan Ketua SH Terate Jakarta Timur untuk mediasi. Kedua belah pihak menerima permasalahan ini diselesaikan secara musyawarah dan mufakat,” kata Erna lewat keterangannya, Jumat (22/5).
Sejumlah petugas kepolisian dan prajurit TNI berjaga di ruko yang rusak pascabentrokan ormas di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Erna menuturkan, meski proses mediasi telah ditempuh, pihaknya akan terus mendalami kasus ini. Termasuk melanjutkan proses penyelidikan.
Ia memastikan saat ini situasi di lokasi sudah dapat dikendalikan dan arus lalu lintas juga lancar.
“Melakukan olah TKP dan mengumpulkan para saksi warga di lokasi kejadian. Mengumpulkan alat bukti. Melakukan penyelidikan,” ujar Erna.
Sejumlah petugas kepolisian berjaga di ruko yang rusak pascabentrokan ormas di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Sebelumnya, dari hasil pemeriksaan sementara, kepolisian menduga penyebab bentrok dikarenakan salah satu anggota ormas tidak membayar kopi yang dipesannya.
ADVERTISEMENT
Si pedagang kopi ini menyampaikan soal uang bayar kopi itu ke ormas lainnya. Dan hal ini berujung terjadinya keributan.
Beberapa saat setelah bentrok ormas pecah, kedua pihak sempat dimediasi oleh kepolisian. Namun, mediasi tak menyurutkan bentrok antar-kedua kelompok ini untuk melanjutkan aksi saling serang.
Akibat dari bentrok ini, empat sepeda motor yang terparkir di sekitar lokasi kejadian menjadi sasaran pembakaran.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.