Bentuk Lontong Juga Jadi Petunjuk Polisi Ungkap Kasus Sate Beracun Sianida

3 Mei 2021 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polres Bantul rilis tersangka dalam kasus sate maut di Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polres Bantul rilis tersangka dalam kasus sate maut di Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi berhasil menangkap Nani Aprialliani Nurjaman (25), aktor di balik kasus sate maut di Bantul. Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria menjelaskan kasus bisa terungkap salah satu caranya dengan petunjuk bentuk lontong.
ADVERTISEMENT
"Keterangan saksi akurasi cukup bagus. Keterangan dari ojolnya cukup detail. Memang ada beberapa CCTV kita ambil dari titik bisa kepastian bahwa ini orang yang terlibat," ujar Burkan dalam jumpa pers di Polres Bantul Senin (3/5).
"Yang ketiga sate buka siang hari, kan spesifik 15.30 WIB sate ada di tangan dia. Artinya dia beli sebelumnya dan artinya di lokasi penyerahan itu sate yang buka siang hari," ujarnya.
Polres Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Selain mencari warung sate yang buka siang, bentuk lontong juga jadi petunjuk. Menurut Burkan, bentuk lontong berbeda dengan warung-warung biasanya.
Polisi lantas mencari warung dengan spesifikasi lontong seperti itu satu per satu di sekitar Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Selain itu bungkus sate juga jadi petunjuk polisi menemukan warung penjual sate tersebut.
ADVERTISEMENT
"Salah satu kunci [pelaku] memakai jaket warna krem, tapi sudah dibuang. Itu menjadi salah satu kunci penangkapan. Sama bungkus sate bisa menunjukkan tempat di mana beli satenya, ketemulah rangkaian saksinya ini," ujar Burkan.

Salah Sasaran

Peristiwa nahas yang menewaskan bocah N (10) di Sewon, Bantul, ini bermula dari Bandiman (47), ayah N, yang menerima order offline di seputaran Gayam atau Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta, pada Minggu, 25 April 2021. Dia dihampiri seorang perempuan misterius.
Bandiman (47) ayah dari N (10), bocah yang tewas usai makan bumbu sate beracun. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Perempuan itu lantas meminta Bandiman mengantar makanan takjil ke sebuah perumahan d Kasihan, Bantul, kepada orang yang bernama Tomy. Perempuan itu hanya berpesan bahwa takjil dari 'Hamid dari Pakualaman'.
Sesampai di lokasi, Tomy sedang di luar kota. Istri Tomy tidak mau menerima kiriman makanan tersebut lantaran merasa tidak tahu siapa pengirimnya. Begitu pula Tomy ketika saat itu dihubungi mengaku tidak kenal.
ADVERTISEMENT
Istri Tomy menganjurkan takjil dibawa pulang saja. Bandiman pun pulang dan sate disantap keluarga. N, anak kedua Bandiman kolaps ketika memakan bumbu sate. Sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong.
Pelaku menyasar Tomy sebagai target sate beracun karena sakit hati batal dinikahi. Tomy justru menikahi perempuan lain.
Isu yang berembus Tomy adalah polisi berpangkat aiptu yang berdinas di bagian reskrim. Tapi, Kombes Burkan menyangkalnya.
"Inisial T, pegawai negeri," ujar Burkan.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: