Berbagai Antisipasi Pemprov DKI Hadapi Puncak Banjir Rob

11 Januari 2020 7:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Dinas Sumber Daya Air memeriksa pompa air di rumah pompa Ancol, Jakarta Utara, Rabu (8/1/2020). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Dinas Sumber Daya Air memeriksa pompa air di rumah pompa Ancol, Jakarta Utara, Rabu (8/1/2020). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia disambangi oleh Gerhana Bulan Penumbra hari ini, Selasa (11/1) dini hari. Fenomena ini bisa meningkatkan risiko terjadinya pasang air laut, yang menyebabkan banjir rob di daerah pesisir.
ADVERTISEMENT
BMKG juga sebelumnya memprediksi terjadinya pasang maksimum di daerah pesisir Jakarta Utara pada 9-11 Januari 2020. Diperkirakan pasang maksimum terjadi sekitar pukul 10.00-11.00 WIB.
Berbagai persiapan tentunya sudah dilakukan oleh Pemprov DKI. Mulai dari menyiapkan alat-alat, personel, hingga posko khusus untuk mengantisipasi banjir rob.
Banjir Rob di Jakarta Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
"Kalau terkait dengan pasang tinggi itu yang berpengaruh yang di utara semua. Terkait dengan tanggul-tanggul yang kemungkinan akan limpas (luber) ombak lautnya di situ, kita akan coba siagakan. Sudah ada instruksi untuk pompa mobile kami diarahkan ke sana," ujar Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI, Dudi Gardesi, Rabu (8/1).
Dudi menjelaskan, air yang disedot oleh pompa kemudian akan dialirkan ke waduk. Salah satunya Waduk Pluit yang akan menjadi tempat pembuangan air banjir rob dari laut. Sebab, banjir yang terjadi merupakan kiriman laut, sehingga tak mungkin air dibuang lagi ke laut.
ADVERTISEMENT
Namun, di beberapa titik, pihaknya akan menunggu air rob surut terlebih dahulu baru dilanjutkan penyedotannya.
Petugas Dinas Sumber Daya Air memeriksa pompa air di rumah pompa Ancol, Jakarta Utara, Rabu (8/1/2020). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Tapi kalau misalnya kayak di Kamal Muara, itu kita akan tunggu sampai surut dulu baru kita bisa bekerja. Jadi enggak bisa waktu saat pasang kita pompa juga. Ya kita mau pompanya ke mana juga. Misalnya kondisi airnya pasang, kalinya penuh, hujan lokal, ya kita pasti akan menunggu dulu itu selesai baru kita kerjakan," ungkap Dudi.
Pihaknya juga mengantisipasi terjadi retakan pada tanggung saat sedang menahan luapan air laut. Akhirnya, Dudi menyebut Dinas SDA mesti menyiagakan bronjong batu dan karung pasir untuk menahan air pasang laut.
"Itu sudah antisipasi. Kalau ditanya ada keretakan-keretakan konstruksi, ya sekarang ini kita lihat. Karena bisa kelihatan mau pasang di muka kalau misalnya ada rembesan-rembesan seperti di Kali Asin kita coba tambal sementara," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengakui air laut sudah mengalami peningkatan. Sehingga, pompa-pompa mobile ini diharapkan bisa membantu mengalirkan air ke waduk.
"Sejauh ini limpahannya karena sifatnya air, maka kita kelola airnya. Jadi itulah sebabnya disiapkan pompa-pompa mobile berada di sekitar pesisir pantai dan sejak tadi pagi Asisten Pembangunan dengan Dinas SDA itu sudah secara khusus menempatkan di titik-titik mana kita harus statusnya waspada," jelas Anies.
Anies berharap setiap kelurahan juga memiliki pos-pos antisipasi banjir. Bahkan, ia juga berencana mengevaluasi SOP early warning system banjir. Salah satunya dengan memudahkan penyaluran informasi jika terjadi sesuatu.
Banjir Rob di Muara Angke Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Jadi kelurahan, bukan ke RW/RT, tapi langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa toa untuk memberi tahu semuanya. Karena kemarin pada malam itu (banjir lokal), pemberitahuan diberi tahu, tapi karena malam hari, diberitahunya lewat HP. Akhirnya sebagian tidak mendapatkan informasi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dan sejauh ini, ia melihat belum ada kejadian yang mengkhawatirkan dari prediksi terjadinya banjir rob.
“Sejauh ini tidak ada hal mengkhawatirkan, tapi kita standby pompanya,” ujar Anies, Jumat (10/1).
Anies memastikan petugas-petugas juga telah melakukan pengecekan langsung di kampung-kampung di pesisir yang berpotensi dilanda banjir rob.
“Lalu yang kedua, petugas-petugas dikerahkan untuk melakukan pengecekan secara reguler dengan kampung-kampung yang di sana memiliki potensi mengalami rob. Itu yang terkait dengan utara,” jelasnya.