Berdasarkan Survei Internal, Gerindra Klaim Sudrajat Menang dari Emil
ADVERTISEMENT
Hasil survei sejumlah lembaga sebelum pencoblosan selalu menempatkan pasangan Sudrajat -Ahmad Syaikhu di posisi bawah. Perolehan elektabilitas juga selalu di bawah 10 persen.
ADVERTISEMENT
“Lembaga yang mengeluarkan hasil quick count ini kalau dilihat ke belakang adalah lembaga-lembaga yang sama yang mengeluarkan hasil survei di mana hasil surveinya itu pasangan Asyik jauh dari hal signifikan. Bahkan saya lihat jauh dari angka 12 persen sekali pun,” kata Mulyadi saat dihubungi kumparan, Kamis, (28/6).
“Kenyataannya tanggal 27 kemarin hasil penghitungan itu kita melebihi 2 kali bahkan 2 setengah kali lebih besar dari hasil survei lembaga-lembaga ini,” tambahnya.
Mulyadi mengaku tidak mempunyai alasan yang kuat untuk percaya dengan hasil survei. Ia menganggap lembaga survei hanya sebagai sarana membangun opini publik dan propaganda.
ADVERTISEMENT
“Harusnya lembaga-lembaga ini mengklarifikasi diri sendiri dulu kenapa hasil surveinya jauh dari kenyataan, lalu mereka kemudian membangun opini publik kembali,” ujar Mulyadi.
Lebih lanjut Mulyadi menegaskan tak ingin termakan lembaga survei yang memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum. Apalagi menurut hasil dari tim survei internal dari timnya di lapangan, pasangan Sudrajat-Syaikhu keluar sebagai pemenang Pilkada Jabar 2018.
“Jadi saya tidak mau terjebak dengan pengkondisian atau propaganda dari opini publik seolah-olah Rindu menang, tidak. Sampai hari ini saya katakan Asyik yang menang. Kita melakukan quick count sendiri dan survei sendiri dan kita menang,” ungkap Mulyani.