Beredar Obat Corona Hadi Pranoto Dijual di Toko Online, Harga Rp 275 Ribu

3 Agustus 2020 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Obat Herbal Anticorona Hadi Pranoto di situs Tokopedia. Foto: Tokopedia
zoom-in-whitePerbesar
Obat Herbal Anticorona Hadi Pranoto di situs Tokopedia. Foto: Tokopedia
ADVERTISEMENT
Beredar sebuah informasi obat herbal bertuliskan 'Herb.Cov Herbal Covid isi 2 Botol 100ML Prof Dr Hadi Pranoto ASLI ALAMI' dijual di sebuah toko online. Dari situs tersebut, produk itu dijual oleh akun bernama Achy Junior Shop dengan harga Rp 275 ribu.
ADVERTISEMENT
Penjual tersebut menuliskan produknya telah terdaftar di BPOM dengan nomor BPOM TR 203636031. Selain itu, penjual juga menuliskan komposisi dari produk tersebut terdiri dari gula aren, air kelapa muda, curcuma, Laktobasilus SP. dan satu kandungan dan cara yang dirahasiakan.
Untuk mengkonsumsi produk itu, diminum tiga kali sehari secara berturut-turut selama tiga hari penuh untuk pencegahan corona, dengan takaran:
Setelah itu, untuk hari keempat bisa dilanjut dengan dua kali sehari.
Sementara itu, bagi yang sudah terpapar COVID-19, diminum dengan aturan yang sama dalam waktu 6 hari secara berturut-turut.
Penjual menuliskan produk itu tak boleh diseduh dengan air hangat atau air es. Selain itu produk juga tak boleh disimpan di kulkas dan tak boleh terkena sinar matahari secara langsung.
ADVERTISEMENT
Dari kolom penjual, pemilik mengaku produknya asli dari Hadi Pranoto. Ia menuliskan tak berani menjual kalau bukan produk milik Hadi.
kumparan mencoba menghubungi pemilik toko tersebut. Akan tetapi, hingga berita ini dinaikkan penjual produk itu belum membalas.
Sementara itu, terkait bererdarnya produk itu, Hadi menampik jika ia menjualnya.
"Saya tidak pernah jualan online. Kalau dijual, tergantung siapa yang beli, kalau orang kaya, saya minta untuk menyumbang lebih banyak kalau yang tidak punya saya gratiskan. Ada yang nyumbang Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 100 ribu, tergantung keikhlasan mereka menyumbang," kata Hadi, di Bogor, Senin (3/8).
Lebih lanjut Hadi juga mengatakan ramuannya itu sudah terdaftar di BPOM. Sayangnya, saat ditanya nomor registrasi BPOM, dia mengaku lupa.
ADVERTISEMENT