Beredar Rekaman Suara Keluarga Ridwan Kamil saat Pencarian Eril

1 Juni 2022 22:13 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di sepanjang sungai Aare, kota Bern, Swiss, berlanjut di hari ke empat, Minggu (29/5/2022). Foto: KBRI Swiss
zoom-in-whitePerbesar
Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di sepanjang sungai Aare, kota Bern, Swiss, berlanjut di hari ke empat, Minggu (29/5/2022). Foto: KBRI Swiss
ADVERTISEMENT
Kakak dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Erwin Muniruzaman, memberi penjelasan terkait beredarnya rekaman suara yang menceritakan kondisi Ridwan Kamil dan istrinya Atalia Praratya di Bern, Swiss.
ADVERTISEMENT
Rekaman tersebut berdurasi 4 menit 38 detik. Dalam rekaman itu, terdengar suara perempuan yang belakangan diketahui kerabat Ridwan Kamil bernama Atalia menceritakan kondisi proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz atau dikenal Eril.
"Itu sebenarnya adalah voice note dari kerabat yang memang membersamai perjalanan Teh Lia (sapaan Atalia). Isinya memang benar. Jadi pada waktu itu, kami meminta kerabat di sana untuk menyampaikan kondisi Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil) dan Teh Lia seperti apa," kata Erwin melalui keterangannya pada Rabu (1/6).
Erwin menuturkan, rekaman suara tersebut diputar di pengajian internal keluarga besar. Tujuannya, agar keluarga besar di Jabar dapat mengetahui kondisi Kang Emil usai Eril hilang kontak di Sungai Aare Swiss.
"Karena memang pada waktu itu kita mengadakan pengajian keluarga, di mana semua keluarga hadir dan semua keluarga khawatir, Kang Emil gimana, Teh Lia gimana, jadi memang kita sempat minta kerabat kita untuk menyampaikan kondisi, biar bisa didengar oleh semua dari keluarga. Itu -voice note- untuk kepentingan di internal pengajian," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Berikut rekaman suara tersebut:
Bismillahirrahmanirrahim, Mang Ade, punten saya pengen bercerita tentang update yang sedikit tapi mungkin bisa menjadi semangat buat semuanya.
Alhamdulillah setelah dua hari lebih kita berjuang di sini, saya yang membersamai Ibu Atalia, Kakak Eril dan Adik Zara, dan bapak juga setelah datang dari UK, Masya Allah saya menyaksikan luar biasa figur pasangan suami istri yang saling menguatkan di situasi yang luar biasa berat dan Masya Allah sejak awal kondisi terjadi saya melihat seorang ibu yang sangat tawakal dan berserah dengan ikhtiar yang luar biasa secara fisik, mental dan doa karena saya membersamai juga beliau terus menyusuri sungai seharian sampai malam gelap gitu ya dan memastikan segala sesuatunya dan menguatkan adiknya juga.
ADVERTISEMENT
Dan ketika bapak datang juga saya menyaksikan bagaimana dari UK datang ke Bern bertemu bagaimana mereka menguatkan sampai kemarin terakhir bertemu dengan polisi dan mendapatkan penjelasan-penjelasan proses yang luar biasa juga sudah dikerjakan polisi, dan akhirnya berdua Bapak Ridwan Kamil dan Atalia menyampaikan persiapan-persiapan terkait apa saja yang akan kita laksanakan dan jelang proses itu saya menyaksikan langsung bagaimana katawakalan dan keikhlasan beliau berdua.
Mungkin momen seperti ini adalah momen yang sangat berat, ujian yang luar biasa dari Allah untuk orang-orang terpilih tapi di momen ini saya melihat betapa kompaknya karena momen ini sangat berat, orang bisa banyak mempertanyakan banyak memberikan pernyataan bahkan yang lebih buruk banyak juga yang menjadi kejadian saling menyalahkan tapi mereka berdua Masya Allah luar biasa kuat dan kompak.
ADVERTISEMENT
Nah, untuk itu saya juga melihat ketawakalan ini menjadi inspirasi buat kami yang mendampingi bahkan bahwa kami harus kuat dan sabar dan untuk itu juga sepertinya apa-apa yang mungkin sedang berjalan menjadi penguatan buat kita bahwa nilai-nilai ketaatan kita kepada Allah ini yang kita langsung lihat, bukan hanya sekedar teori dari orang tua Eril, rasanya juga bisa kita juga ikuti untuk tawakal kepada Allah, hari ini pun masih dalam proses pencarian.
Tapi luar biasa tadi sore di depan halaman KBRI, Bapak Ridwan Kamil mengumpulkan kami semua yang ada di lokasi untuk menceritakan bagaimana perasaan beliau dan bagaimana harapan beliau, di momen itu juga beliau bersama-sama berpelukan bersama Bu Atalia dan Zara dan momen itu sungguh menunjukkan ketangguhan dan kekuatan mereka bersama.
ADVERTISEMENT
Semoga keluarga, sahabat, teman mang Ade yang ada di sana memang keikhlasan dan ketawakalan yang dilaksanakan hari ini membuat kami yang ada di sini juga optimis dan juga berbaik sangka terhadap takdir Allah karena Ibu Atalia dan bapak betul-betul ikhlas ya, saya sampaikan betul-betul ikhlas karena saya menyaksikan bukan hanya dari perkataan beliau tapi juga dari tindakan, dari mulai logika yang dibangun konstruktif untuk mencari putranya yang sangat disayanginya tapi juga membuka bahwa apapun yang berjalan adalah sebaik-baiknya takdir dari Rabb, jamuan dari Rabb dan keluarga ini semakin terlihat gitu keteladanannya.
Semoga kita juga bisa meneladani hal tersebut, kita juga bisa sepenuhnya mendukung, artinya dalam doa, dalam ikhtiar, dalam postingan, dalam perkataan, dan sebagainya. Mohon doanya, kami di sini bisa Allah ridhai tiap langkahnya dimudahkan, Alhamdulillah banyak pertolongan Allah di sini, banyak orang-orang baik, semua baik dari polisi, KBRI, warga Swiss bahkan dari media massa Swiss.
ADVERTISEMENT
Jadi Masya Allah, kerja keras orang tua di sini pun kalau saya boleh ceritakan nanti di lain waktu, di setiap detiknya di sini kerja keras untuk bisa berikhtiar mencari putranya Eril tapi di dalam itu dibalut sungguh keimanan yang luar biasa. Semoga menjadi Ibroh buat semuanya, hatur nuhun Mang Ade, minta doanya dari Indonesia, hatur nuhun, salam.