news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bertemu Erdogan, Trump Desak Turki Batalkan Beli Senjata Rusia

14 November 2019 9:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bejabat tangan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan saat pertemuan di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat. Foto: REUTERS / Joshua Roberts
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bejabat tangan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan saat pertemuan di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat. Foto: REUTERS / Joshua Roberts
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Turki membatalkan pembelian senjata dari Rusia. Desakan ini disampaikan Trump dalam pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (13/11).
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Trump mengatakan pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Turki adalah tantangan serius dalam hubungan bilateral kedua negara. Akibat pembelian itu, AS berhenti menjual jet tempur siluman F-35 kepada Turki sebagai bentuk sanksi.
"Pembelian perangkat militer canggih Rusia oleh Turki, seperti S-400, memberikan tantangan sangat serius bagi kami dan kami terus membicarakannya. Kami membicarakannya hari ini, kami membicarakannya di masa mendatang, kami berharap bisa menyelesaikannya," kata Trump.
Sistem pertahanan S-400 milik Rusia. Foto: REUTERS/Vitaly Nevar
S-400 yang telah digunakan militer Rusia sejak 2007 disebut sebagai sistem pertahanan udara terbaik saat ini. S-400 mampu menangkap pergerakan jet anti-radar dengan jarak hingga 150 kilometer, ancaman besar bagi F-35 AS.
AS telah mengatakan pembelian S-400 oleh Turki tidak sesuai dengan skema pertahanan NATO. Namun Turki tidak peduli dan tetap memesannya pada Juli lalu.
ADVERTISEMENT
"Kami telah meminta menteri luar negeri dan penasihat keamanan nasional kami untuk menyelesaikan masalah S-400 ini," kata Trump lagi.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bejabat tangan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan saat pertemuan di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat. Foto: REUTERS / Joshua Roberts
Selain S-400, Turki membuat pemerintah AS meradang setelah melancarkan serangan ke milisi Kurdi di utara Suriah. Kongres AS mendesak Trump untuk menjatuhkan sanksi untuk Turki yang dianggap melanggar HAM. Menurut Erdogan, serangan diperlukan untuk membentuk zona aman bagi pengungsi Suriah.
Erdogan mengatakan, mereka akan menyelesaikan masalah kedua negara melalui dialog. "Kami sepakat meningkatkan hubungan Amerika-Turki melalui cara yang sehat. Kami sepakat membuka bab baru hubungan ini," ujar Erdogan.