Bestari Jawab Anies: DPRD Itu Bersinergi, Bukan Serang Gubernur

31 Juli 2019 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus terlibat saling sindir soal pengelolaan sampah dengan memanfaatkan Intermediate Treatment Facility (ITF). Anies menilai, Bestari salah sasaran bila menyerangnya soal pengelolaan sampah saat ini.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Bestari Barus menilai, pernyataannya itu untuk mengingatkan Anies soal darurat sampah Jakarta pada 2022 karena TPST Bantar Gebang sudah penuh, sehingga tidak ada maksud untuk menyerang Anies.
Ketua Fraksi NasDem DKI Bestari Barus. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
"Saya bisa katakan bahwa apa yang kami dengar (Jakarta) menuju darurat sampah tahun 2022, di mana ITF kita baru bisa selesai satu. Hanya 2.200 ton sampah yang bisa ditampung, sisanya 5.500 ton itu ke mana? Bantar Gebang tutup. Itu yang menjadi pikiran kami. Jadi enggak ada menyerang Pak Gubernur," kata Bestari saat dihubungi wartawan, Rabu (31/7).
"Tugas anggota DPRD itu bersinergi dengan gubernur. Bukan menyerang gubernur, Pak Anies enggak mungkin ngomong kaya gitu. Masa anggota DPRD menyerang gubernur, bukan. (DPRD) memberikan masukan dalam tugasnya dalam 3 tugasnya, fungsi pengawasan, fungsi budgeting, dan fungsi pembuatan peraturan daerah," lanjut Bestari.
Pekerja di TPST Bantar Gebang Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Bestari menjelaskan agenda pertemuannya dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada Senin (29/7) bertujuan untuk mempelajari pengelolaan sampah yang berada di sana. Hasil pertemuan itu, Risma mengungkapkan siap membantu Jakarta dan menyampaikan itu kepada Anies.
ADVERTISEMENT
"Kami itu ke sana, mencari informasi. Kemudian timbul ternyata seperti itu (pengelolaan sampahnya) sesuatu yang kagetkan kami. Di Surabaya ternyata bisa berhasil tangani sampah hulu. Sehingga pada pembicaraan itu saya ketemu sama Pak Anies Baswedan, Bu Risma bisa bantu kota di Jakarta, masa salah," ujarnya.
Bestari kemudian mengatakan Intermediate Treatment Facility (ITF) merupakan pengelolaan sampah dengan melibatkan investor asing. Karena itu, ia merasa heran mengapa Anies tak menerima bantuan yang ditawarkan Risma.
"Masa anak dalam negeri kita sendiri enggak boleh bantu. Kemudian kalah kita lihat ITF, ITF itu kan investor asing yang masuk justru masa jadi salah yang masuk dalam negeri kemudian disalahkan. Yang di luar negeri diselamatdatangkan. Kan Pak Anies enggak suka asing, gitu kan. Tapi ternyata kan pakai asing juga," ucap Bestari.
ADVERTISEMENT