BGS: Wolbachia Ampuh Tekan Kasus DBD, Jangan Termakan Hoaks

29 Maret 2024 3:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui kumparan di kantornya, Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui kumparan di kantornya, Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin (BGS) memastikan akan meneruskan program penebaran bibit bakteri Wolbachia untuk menekan kasus DBD.
ADVERTISEMENT
"Sudah mulai dilakukan di Bandung, di Bontang, Kupang, Jakarta, satu lagi di Semarang. Kita lakukan itu karena contohnya di Yogyakarta turun jauh," kata BGS di Istana Negara, Kamis (28/3).
"Dengue secara total naik di dunia karena pengaruh iklim," sambunngya.
Ia menjelaskan, Kota Yogyakarta merupakan kota yang kasus DBD-nya turun sejak Wolbachia diluncurkan.
"Nah ini juga teman-teman bantu didik masyarakat. Karena banyak sekali haoks yang beredar ini buruk, ini apa, tapi kalau dilihat itu adalah kelompok yang sama yang bilang vaksin jangan dilakukan untuk Covid," ujarnya.
"Jadi harusnya teman-teman bisa melihat kredibilitasnya seperti apa. Jangan sampai sesuatu yang niatnya bagus, kemudian jadi.. Dan sudah ada bukti ilmiahnyaalah jadi tidak jalan," tutur dia.
Bibit atau telur nyamuk berbakteri Wolbachia. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
"Tapi mulai jalan kok di Jakarta meski pak Gubernur juga sudah menyaksikan," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sekilas soal Teknik Wolbachia
Bakteri wolbachia menghambat perkembangan virus dengue di tubuh nyamuk aedes aegypti. Artinya, kemampuan nyamuk dengan wolbachia dalam menularkan virus ke manusia akan berkurang.
Ketika nyamuk aedes aegypti dengan wolbachia berkembang biak di populasi nyamuk, maka kasus dengue akan menurun. Cara berkembang biak nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia antara lain:
Jika nyamuk jantan ber-wolbachia kawin dengan nyamuk betina ber-wolbachia, maka telurnya akan menetas dan menghasilkan nyamuk ber-wolbachia.
Jika nyamuk jantan tidak ber-wolbachia kawin dengan betina ber-wolbachia, maka telurnya akan menetas dan menghasilkan nyamuk ber-wolbachia.
Jika nyamuk jantan ber-wolbachia kawin dengan betina tidak ber-wolbachia, maka telurnya tidak akan menetas.
Mengenai proses penyebarannya, sebuah ember memuat 250 – 300 telur nyamuk, dengan angka penetasan ±90%. Jumlah nyamuk yang akan disebarkan sebesar 10% dari populasi nyamuk di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Penyebarannya dilakukan 12 kali. Artinya, ada pelepasan ± 2-3 nyamuk/meter setiap 2 minggu dan dilakukan sebanyak 12 kali.