Biadab! Pembantu di Pariaman Sumbar Cabuli Bayi 8 Bulan Sambil Video Call

11 Agustus 2020 10:46 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kaki bayi. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kaki bayi. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang bayi berusia 8 bulan menjadi korban pencabulan oleh pembantu rumah tanggan sekaligus pengasuhnya. Aksi itu diketahui oleh orang tua korban yang curiga dengan perbuatan pelaku ke anaknya.
ADVERTISEMENT
Pelaku seorang perempuan berinisial VV (19) baru beberapa minggu bekerja di rumah di kawasan Pariaman, Sumatera Barat. Orang tua sang bayi iba melihat VV dan akhirnya memutuskan untuk memeperjakannya.
Namun, niat baik itu dibalas kejahatan. Rabu (5/8) sekitar pukul 10.00 WIB terungkap perbuatan bejat yang dilakukan oleh VV kepada sang bayi ketika orang tua korban pulang dari mencari bibit padi.
Saat itu tersangka terlihat sedang mengganti popok korban dengan alasan korban buang air besar. Namun orang tua korban curiga dan terus mendesak pelaku sehingga mengakui perbuatannya.
Dari pengakuan tersangka, lanjutnya perbuatan tersebut dilakukannya dengan menggosokkan botol parfum ke kemaluan korban. Perbuatan itu ditunjukkan ke suami VV yang tersambung lewat video call. Suami VV ada di Medan.
ADVERTISEMENT
Parahnya lagi, pelaku sudah melakukan aksi pencabulan itu 4 kali.
"Hal tersebut pun dilakukan atas permintaan suaminya dan saat ini kami sedang mengejar suaminya itu," Kapolres Pariaman, AKBP Deny Rendra Laksmana di Pariaman, dilansir Antara, Selasa (11/8).
"Pelaku (perempuan) sudah diamankan di Polres Pariaman beserta barang bukti," kata
Kasat Reskrim Polres Pariaman, AKP Ardiansyah Rolindo Saputra menyebutkan tersangka pernah menjalani hukuman di Padang terkait kasus narkoba.
"Diketahui juga tersangka juga masih menggunakan narkoba," ujarnya.
Menurutnya pemikiran yang tidak sehat dari tersangka sehingga melakukan perbuatan bejat tersebut disebabkan karena menggunakan narkoba.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)