Biden Unggul Tipis di Georgia, Surat Suara Akan Dihitung Ulang secara Manual
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penghitungan manual di Georgia akan dilakukan oleh petugas Pemilu satu per satu dengan tangan. Pemilu AS biasanya menggunakan mesin pemindai untuk menghitung surat suara.
Georgia merupakan salah satu negara bagian yang mengizinkan penghitungan ulang jika selisih margin kemenangan berada di bawah atau 0,5 persen. Petugas Pemilu Georgia menargetkan penghitungan ulang surat suara akan rampung pada 20 November.
"Ini harus dilakukan penghitungan ulang satu per satu dengan tangan karena marginnya sangat dekat. Kami ingin memulai penghitungan sebelum minggu ini berakhir. Petugas akan banyak bekerja lembur selama beberapa minggu mendatang," ujar Menteri Luar Negeri Georgia, Brad Raffensperger, dilansir Reuters, Kamis (12/11).
Para petugas akan menyortir tumpukan surat suara dan menghitungnya di bawah pengawasan perwakilan partai Trump dan Biden. Tumpukan itu akan mencakup surat suara via TPS maupun surat suara via pos (early voting).
ADVERTISEMENT
"Begitulah yang akan terjadi, dan Anda akan menghitung semuanya. Ini proses yang besar," kata Brad.
Jika penghitungan dilakukan sepanjang waktu, para petugas harus menghitung lebih dari 23.000 surat suara dalam satu jam-- sembilan hari sebelum batas waktu sertifikasi pengumpulan suara Pemilu AS.
Sebuah survei kelompok Fair Vote mencatat, dari 31 penghitungan ulang di seluruh negara bagian antara tahun 2000 dan 2019, hasilnya tak berdampak signifikan. Malah, lebih sering, pemenang justru meraup suara lebih banyak.
Rata-rata hasil penghitungan suara hanya mengubah kemenangan sebesar 0,024%. Angka ini masih jauh dari yang dibutuhkan Trump untuk mengalahkan Biden.
Biden saat ini mendapatkan 290 suara elektoral, adapun Trump meraih 217 suara.
ADVERTISEMENT