Bima Arya: Vaksinasi Jadi Awal Baru Memenangi Perang Melawan COVID-19

23 Januari 2021 23:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam diskusi “Evaluasi Publik dan Isu-isu Nasional Dalam 100 Hari Jokowi-Amin” di Senayan, Jakarta, Minggu (16/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam diskusi “Evaluasi Publik dan Isu-isu Nasional Dalam 100 Hari Jokowi-Amin” di Senayan, Jakarta, Minggu (16/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Upaya menanggulangi pandemi corona di Indonesia terus dilakukan, salah satunya dengan program vaksinasi sejak 13 Januari lalu.
ADVERTISEMENT
Sehari setelahnya, Pemkot Bogor mulai menggelar vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal. Saat itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, menjadi orang pertama di Kota Bogor yang menerima vaksin.
Sementara Wali Kota Bogor, Bima Arya, tidak divaksin karena merupakan penyintas corona. Namun Bima tetap hadir mengawal proses vaksinasi. Ia memantau langsung mulai dari tahap registrasi hingga observasi pasca-vaksinasi.
Bima menilai vaksinasi menjadi harapan baru dalam upaya menuntaskan pandemi COVID-19.
"Vaksinasi ini menjadi awal baru dalam memenangi perang melawan COVID-19," ujar Bima dalam keterangannya, Sabtu (23/1).
Bima menilai semua syarat vaksinasi telah dipenuhi yakni izin BPOM dan fatwa halal dari MUI, Sehingga kini tinggal menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, divaksin corona, Sabtu (23/1). Foto: Pemkot Bogor
"Saya berterima kasih kepada unsur Forkopimda yang telah menjalani vaksinasi. Mudah-mudahan berjalan lancar karena hari ini, babak baru kita dalam rangka melawan COVID-19 di Kota Bogor," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menargetkan vaksinasi terhadap 9.150 tenaga kesehatan bisa tuntas dalam 2 bulan.
"Tapi mudah-mudahan bisa lebih cepat lagi," harapnya.
Usai meninjau vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal, Bima melanjutkan peninjauan ke RSUD Kota Bogor. Saat itu, Bima mendapati seorang tenaga kesehatan di bagian gudang farmasi mengeluh pusing usai 15 menit divaksin.
Meski demikian, kejadian tersebut tidak menunjukkan adanya masalah keamanan dengan vaksin yang diberikan.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim (kanan) usai divaksin corona, didampingi Wali Kota Bogor, Bima Arya, Sabtu (23/1). Foto: Pemkot Bogor
“Saya rasa penting untuk mencermati setiap kejadian. Tadi saya minta yang bersangkutan jangan dulu pulang sebelum gejala itu hilang. Selama masih ada gejala terus diobservasi,” ucap Bima saat itu.
Adapun setelah divaksin, Dedie A Rachim bersama jajaran Forkopimda kembali beraktivitas seperti biasa. Ia mengaku pada awalnya cukup tegang.
ADVERTISEMENT
"Tapi setelah proses dilaksanakan, berjalan seperti biasa. Saya juga sekaligus sampaikan kepada masyarakat insyaallah vaksin ini aman," kata Dedie.
Ia pun merasa sehat tanpa gejala apa pun, kecuali sedikit terasa mengantuk. Meski begitu, ia tidak dapat memastikan, apakah rasa kantuk itu pengaruh vaksinasi atau karena sekadar kelelahan.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, divaksin corona, Sabtu (23/1). Foto: Pemkot Bogor
Dedie meyakini, vaksin Sinovac aman dan halal. Sehingga masyarakat tak perlu ragu divaksin ketika sudah tiba waktunya.
Sementara Kajari Kota Bogor, Herry Hermanus Horo, juga mengaku tidak merasakan efek khusus pasca-penyuntikan vaksin.
"Kalau enggak vaksin, kapan mau selesainya. Semoga bisa lebih baik," harap Herry.
Adapun Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, juga tak merasakan efek apa-apa usai divaksin. Sehingga ia meminta masyarakat tak perlu cemas menjalani vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Begitu pula yang disampaikan Sekretaris Komisi Kajian dan Penelitian MUI Kota Bogor, Edi Kholki Zaelani. Saat disuntik vaksin Sinovac, Edi menilai rasanya seperti imunisasi pada umumnya.
“Hanya ada sedikit pegal di tangan setelah disuntik. Namun, alhamdulillah gejala itu tidak lama,” tutupnya.