Bimanesh Sutarjo Menyesal Bantu Fredrich untuk Rawat Setnov

7 Juni 2018 17:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Setya Novanto bersaksi di sidang Bimanesh Sutarjo (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Setya Novanto bersaksi di sidang Bimanesh Sutarjo (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dokter Bimanesh Sutarjo mengaku menyesal telah membantu Fredrich Yunadi mengupayakan agar Setya Novanto dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Upaya itu diduga dilakukan Fredrich untuk menghindarkan Setnov --sapaan Setya-- dari pemeriksaan KPK.
ADVERTISEMENT
Bimanesh mengaku sejak awal sudah merasa ragu dengan permintaan Fredrich. Ia tidak menampik bahwa kecelakaan yang menjadi diagnosis Setnov masuk rumah sakit juga merupakan hal yang janggal. Ia pun menyebut luka yang dialami Setnov bukan berasal dari kecelakaan.
"Saya merasa bersalah meladeni permintaan itu, karena itu bukan kecelakaan lalu lintas, itu makanya saya tidak berani mencantumkan disebabkan kecelakaan lalu lintas. Yang tertulis di visum saya itu kecelakaan lalu lintas tapi jelas karena benda tumpul," ujar Bimanesh Sutarjo dalam keterangannya saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (7/6).
Namun Bimanesh tak menampik bahwa ia memang memutuskan untuk merawat Setnov. Ia beralasan bahwa Setnov memang layak dirawat, namun atas diagnosis hipertensi, bukan kecelakaan. Kendati demikian, Bimanesh menyebut bahwa langkahnya tersebut kemudian dimanfaatkan Fredrich.
ADVERTISEMENT
"Saya lihat belakangan waktu itu kepentingan pasien ini siapa, saya hanya ingin pasien itu beristirahat. Tapi setelah disalahgunakan Fredrich, saya nyesel kenapa ini disalahgunakan. Jadi saya yang ditimpa kesalahan itu, jadi saya mengakui ini kesalahan saya," ucap Bimanesh.
Sidang terdakwa Fredrich Yunadi  (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang terdakwa Fredrich Yunadi (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Selain itu, Fredrich juga disebut menyalahgunakan surat keterangan istirahat yang ditulis Bimanesh untuk Setnov. Bimanesh sempat menulis kalimat 'pasien perlu istirahat karena penyakitnya mohon tidak dibesuk' dalam selembar kertas yang ditempel di depan kamar inap Setnov.
Ia mengaku tujuannya membuat keterangan itu adalah agar Setnov bisa beristirahat. Namun kemudian hal itu dimanfaatkan Fredrich sebagai alasan agar penyidik KPK agar tidak memasuki ruang perawatan.
"Membuat tulisan juga menyesal dalam arti saya menyesal membuat tulisan di pintu kamar VIP 'pasien perlu istirahat karena penyakitnya mohon tidak dibesuk', yang mana tulisan saya ini disalahgunakan Fredrich Yunadi untuk melarang masuk penyidik KPK," kata Bimanesh.
ADVERTISEMENT