BIN Tanggapi Informasi Kemlu Jepang soal Potensi Serangan Terorisme di Indonesia

17 September 2021 6:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi teroris. Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teroris. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Intelijen Negara (BIN) menanggapi isu terkait potensi serangan terorisme di 5 negara Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Isu itu berawal dari informasi Kemlu Jepang untuk warga negaranya yang tinggal di 5 negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Jepang meminta warga negaranya untuk menjauhi rumah ibadah dan kerumunan. Sebab ada kemungkinan serangan dilakukan di area tersebut. Termasuk kemungkinan bom bunuh diri.
Meski begitu Kedubes Jepang di Jakarta telah membantah pemerintahnya mengeluarkan peringatan tersebut.
Terlepas dari benar atau tidaknya informasi tersebut, Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto mengatakan peringatan seperti itu adalah hal yang wajar. Menurut dia tindakan itu untuk melindungi warga mereka yang ada di negara lain.
"Masyarakat diharapkan dapat menyikapi informasi tersebut secara bijak. Masyarakat tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan, namun tetap perlu untuk membangun kewaspadaan," kata Wawan, Jumat (17/9).
BIN, kata Wawan, telah melakukan antisipasi terkait adanya informasi tersebut. Sejumlah instansi terus bersinergi untuk mengoptimalkan deteksi dini dan cegah dini aksi terorisme.
ADVERTISEMENT
"BIN melakukan langkah antisipatif terhadap potensi ancaman aksi terorisme di wilayah Indonesia dengan terus mengoptimalkan deteksi dini dan cegah dini, serta mengembangkan partisipasi masyarakat melalui sistem lapor cepat. BIN juga bersinergi dengan aparat keamanan lainnya seperti Polri, TNI, dan BNPT guna mencegah potensi ancaman terorisme," kata Wawan.
Wawan memastikan aparat keamanan akan terus bersiaga untuk melindungi Warga Indonesia. Begitu juga dengan Warga Negara Asing (WNA) yang berada di Indonesia.
"Aparat keamanan terus siaga dalam upaya melindungi warganya maupun warga negara asing di Indonesia, sebagaimana warga negara kita juga dilindungi aparat keamanan di negara tersebut. Semua bekerja sama dan bersinergi secara berkelanjutan," kata Wawan.