Bio Farma: 1.074 Relawan Vaksin Sinovac Sudah Disuntik 2 Kali

19 Oktober 2020 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Uji klinis III vaksin corona buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac, terhadap ribuan relawan di Bandung, Jabar, masih berjalan. Uji klinis tersebut kini memasuki tahap kedua.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto, mengatakan sejauh ini sudah 1.074 dari 1.620 relawan yang mendapatkan vaksinasi corona tahap kedua.
Selain itu, kata Bambang, sebanyak 671 relawan telah menjalani proses pengambilan darah.
"Per Jumat (16/10) kemarin sudah 1.620 relawan yang mendapat suntikan pertama. Jadi vaksin ini kan memang 2 kali penyuntikan ya, jadi dosis pertama dan dosis kedua. Jadi yang dosis pertama sudah selesai 1.620 Kemudian yang mendapatkan suntikan kedua sudah 1.074 relawan dan yang sudah diambil darahnya ada sekitar 671 relawan," ujar Bambang dalam diskusi virtual di BNPB, Jakarta, Senin (19/10).
Bambang mengatakan sejauh ini uji klinis vaksin Sinovac berjalan lancar. Sehingga diharapkan proses uji klinis selesai pada awal atau akhir Januari 2021. Kemudian hasil uji klinis tersebut diserahkan kepada BPOM untuk mendapatkan izin penggunaan dalam kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA).
ADVERTISEMENT
"Jadi seluruhnya akan kita mulai produksi setelah kita mendapatkan izin dari Badan POM," ujar Bambang.
Melihat proses produksi vaksin corona di Gedung 43 Bio Farma Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Selain itu, Bambang menyebut pihaknya juga masih melakukan uji kelayakan terhadap 260 juta dosis vaksin yang akan dikirimkan Sinovac. Sebab selain diproduksi Bio Farma, vaksin Sinovac juga didatangkan dari China.
Bambang menyebut di luar vaksin yang didatangkan dari luar negeri, pihaknya menargetkan produksi vaksin sebanyak 16 hingga 17 juta dosis per bulan untuk didistribusikan ke masyarakat.
"Jadi mudah-mudahan kalau dari kapasitas kita tidak mungkin semua datang kemudian produksi ini datang secara bertahap Kemudian kami lakukan juga produksi secara bertahap per bulan," kata Bambang.
"Itu kira-kira sekitar 16 sampai 17 juta dosis per bulan yang bisa kita produksi tapi itu juga tergantung dari ketersediaan atau supply dari Sinovac," tutupnya.
ADVERTISEMENT