Bio Farma Ajak Masyarakat Tak Ragu Divaksin: Sudah Uji Mutu, Kualitasnya Terjaga

15 Januari 2021 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir vaksinasi corona Bambang Heriyanto dari Bio Farma. Foto: Martha Herlinawati Simanjuntak/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Jubir vaksinasi corona Bambang Heriyanto dari Bio Farma. Foto: Martha Herlinawati Simanjuntak/ANTARA
ADVERTISEMENT
PT Bio Farma sebagai BUMN farmasi yang berkesempatan memproduksi vaksin corona mengajak masyarakat tidak ragu menerima vaksinasi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Juru bicara vaksinasi dari Bio Farma, Bambang Heriyanto, mengungkapkan pihaknya terus memastikan kualitas produksi vaksin corona yang akan dipakai di masyarakat.
"Ini kan urusannya sama virus, sama yang tidak terlihat. Jadi kita betul-betul buatnya secara hati-hati. Teknologinya tinggi, kualitasnya dijaga, kemudian ketika sudah jadi dilakukan uji mutu juga baik Bio Farma dan BPOM," ucap Bambang dalam Live Corona Update bersama kumparan, Jumat (15/1).
Bahkan, Bambang turut mengajak masyarakat untuk bisa mengawal proses produksi vaksin corona di Bio Farma. Meski, kondisi pandemi COVID-19 membuat masyarakat tidak bisa melihat langsung proses pembuatannya.
"Bio Farma sebenarnya selalu open kalau ada yang mau melihat ke Bio Farma, seperti apa proses produksinya. Biar bisa yakin oh proses produksinya kita itu benar-benar terjaga, benar-benar high regulated, high technology, high investment, dan high competency dari human resourcesnya. Jadi ketika mulai produksi, ini benar-benar memerlukan suatu teknologi yang tinggi, tidak seperti membuat obat biasa," jelasnya.
Seorang dokter menerima satu dosis vaksin Sinovac di fasilitas kesehatan, di Jakarta, Kamis (14/1). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Ia juga memastikan vaksin corona yang diproduksi telah memenuhi syarat mutu, khasiat, maupun keamanan. Termasuk soal efikasi atau khasiat yang dihasilkan vaksin telah berstandar internasional.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya dukungan dari masyarakat, Bambang berharap vaksinasi dapat segera menyelesaikan pandemi corona di Indonesia. Termasuk memberikan kekebalan komunitas (herd immunity) kepada kelompok-kelompok yang tidak bisa divaksinasi.
"BPOM kita termasuk yang regulator yang cukup baik di dunia, termasuk mungkin 10 besar. Independensinya, kapabilitasnya, kompetensinya BPOM juga sudah cukup baik mengawal semua. Tidak hanya vaksin COVID, tapi semua vaksin dan obat baru yang akan digunakan di masyarakat. Jadi saya kira tak perlu khawatir bahwa vaksin yang digunakan pasti aman," tutur Bambang.
"Jadi kalau memang nanti terjadi sesuatu selama penggunaan, nanti BPOM dengan tidak ragu-ragu bisa menghentikan program ini untuk dilakukan evaluasi, jadi jangan khawatir," tutup dia.