Bio Farma Buka Opsi Uji Klinis Vaksin Merah Putih di Luar Negeri

Gedung Bio Farma di Bandung. Foto: Shutter Stock

Dirut Bio Farma Honesti Basyir memberikan perkembangan terkini terkait vaksin Merah Putih. Ada 6 institusi yakni Eijkman, UI, Unair, UGM, ITB, dan LIPI.

"Jadi Vaksin Merah Putih kan vaksin yang di-lead Kemenristek/BRIN yang melibatkan beberapa lembaga penelitian di perguruan-perguruan tinggi dan lembaga penelitian lain seperti Eijkman dan LIPI. Kerja sama dengan Bio Farma ini, nanti Eijkman fungsinya menyiapkan prototype dan seed vaksinnya," kata Dirut Bio Farma Honesti Basyir dalam Launching Vaksinesia kumparan, Minggu (11/4).

"Nanti setelah seed vaksinnya ada akan diserahkan ke Bio Farma untuk dilakukan proses hulu ke hilirnya," imbuh dia.

Setelah itu, baru dipastikan ke BPOM segala bentuk uji klinisnya agar mendapatkan emergency use authorization (EUA). Setelahnya produksi dan distribusi ke masyarakat bisa dilakukan.

"Hari iin ini kita masih tunggu seed vaksin dari Eijkman ke kita. Nanti Bio Farma yang akan lakukan uji klinis, kita jadi sponsor bekerja sama dengan fakultas kedokteran seperti UI/UNPAD," tutur dia.

Selain itu, Bio Farma juga membuka opsi untuk uji klinis di luar negeri. Sebab, saat ini program vaksinasi masih berjalan.

"Ada alternatif melakukan uji klinis yang sifatnya multicenter juga. Karena kita tahu kalau uji klinis dilakukan di Indonesia kan juga lagi berjalan program vaksinasi. Sehingga untuk mencari relawan juga jadi tantangan tersendiri," jelasnya.

"Dan kita butuh relawan yang cukup banyak jadi kita akan coba uji klinis di luar negeri. Bisa mulai vaksinasi ke mereka yang belum ada suplai vaksinnya sehingga Vaksin Merah Putih ini bisa dilakukan uji klinis di sana," tegasnya.

Namun, Honesti belum bisa memastikan kapan uji klinis dimulai. Sebab, hal tersebut tergantung kemajuan penelitian dari 6 institusi tadi.