Bio Farma hingga MUI ke China 14 Oktober, Cek Kehalalan Vaksin Corona

12 Oktober 2020 9:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Tingshu Wang/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Tingshu Wang/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sejumlah kandidat vaksin corona dari perusahaan China direncanakan dipakai di Indonesia, seperti G42/Sinopharm, Sinovac, dan Cansino. Pemerintah merencanakan program vaksinasi dimulai November mendatang.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka mendorong rencana itu, tim inspeksi yang terdiri dari Bio Farma, BPOM, Kemenkes, dan MUI akan berangkat ke China pada Rabu (14/10). Kunjungan ini untuk mengecek kualitas produksi dan kehalalan vaksin Sinovac dan Cansino.
Sementara data untuk vaksin G42/Sinopharm akan diambil dari data uji klinis di Uni Emirat Arab (UEA) karena diproduksi di sana. Menurut Dirut Bio Farma, Honesti Basyir, kehalalan ketiga vaksin ini dijamin melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data.
“MUI-nya Abu Dhabi juga sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42 (Sinopharm),” ucap Honesti dikutip pers rilis Kemenko Marves, saat mengikuti kunjungan kerja Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menkes Terawan ke China, Sabtu (10/10).
Presiden Joko Widodo (kiri) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19 di PT Bio Farma (Persero) Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8). Foto: Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Vaksin dari ketiga perusahaan tersebut diketahui sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara. Cansino diuji klinis tahap ke-3 di China, Arab Saudi, Rusia dan Pakistan.
ADVERTISEMENT
Sementara G42/Sinopharm diuji klinis tahap ke-3 di China, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Maroko dan Argentina. Sementara itu Sinovac diuji klinis tahap ke-3 di China, Indonesia, Brazil, Turki, Bangladesh, dan Chile.
Izin penggunaan ketiga vaksin ini juga telah diberikan pemerintah China pada Juli 2020. Pun dengan pemerintah UAE yang telah memberikan izin kepada G42/Sinopharm.
Kick off uji klinis tahap 3 vaksin Sinopharm di UAE pada 16 Juli 2020. Foto: Twitter/@admediaoffice
Jumlah vaksin yang disanggupi masing-masing perusahaan beragam, tergantung dari kapasitas produksi dan komitmen kepada pembeli lain.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
Sementara itu, Menkes Terawan mengatakan, persiapan detail untuk program vaksinasi ini terus dilakukan untuk menjamin kredibilitas. Pun dengan kesiapan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di Indonesia. Proses simulasi juga sudah dilakukan di beberapa puskesmas.
ADVERTISEMENT
“Pada tahap awal, kami akan memberikan prioritas vaksin kepada mereka yang di garda terdepan, yaitu medis dan paramedis, pelayanan public, TNI/Polri, dan seluruh tenaga pendidik,” kata Terawan.
Infografik Prioritas Penerima Vaksin Corona. Foto: kumparan
Terawan memastikan penyediaan vaksin corona di Indonesia yang dibayar pemerintah maupun secara mandiri tetap harus melalui Bio Farma, sebagai BUMN yang ditunjuk untuk pengadaan vaksin. Ia juga mendorong Bio Farma segera memaparkan kepada publik mengenai biaya pembelian vaksin dari semua mitra kerja samanya.
“Mereka yang di garda terdepan dan peserta Penerima Bantuan Iuran alias PBI dalam BPJS Kesehatan akan ditanggung biaya vaksinnya oleh pemerintah," pungkasnya.
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona