Bio Farma Jamin SDM yang Produksi Vaksin Sinovac Kompetensinya Teruji

15 Januari 2021 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
PT Bio Farma menjamin keamanan dan kualitas proses produksi vaksin corona dari 15 juta dosis Sinovac dalam bentuk bulk (curah) yang telah tiba. Selain teknologi, juga yang dapat dijamin adalah SDM yang terlibat selama proses pembuatan vaksin.
ADVERTISEMENT
Juru bicara vaksinasi dari Bio Farma, Bambang Heriyanto, menuturkan pihaknya terus menjaga sterilisasi fasilitas maupun peralatan yang digunakan. Termasuk SDM yang sudah teruji kompetensinya.
"Apalagi vaksin ini cukup mahal nilainya, jadi perlu kehati-hatian. Untuk SDM juga operator ini tidak sembarangan yang baru masuk, perlu keahlian, kompetensinya sudah teruji," ungkap Bambang dalam Live Corona Update bersama kumparan, Jumat (15/1).
Bio Farma memahami vaksin corona begitu ditunggu oleh masyarakat luas. Meski dikejar dengan waktu, Bambang memastikan pihaknya mengedepankan prinsip kehati-hatian agar kualitasnya tetap terjaga.
"Proses ini karena butuh kehati-hatian jadi tidak boleh buru-buru, percepatan ini (dapat) mengganggu kualitas. Jadi tetap aja standar produksi, SOP harus diikuti. Uji-ujinya harus dijalankan dengan benar sehingga vaksin yang dihasilkan terjamin kualitas, keamanan, dan khasiatnya," jelas Bambang.
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Dalam proses produksi ini, Bio Farma turut bekerja sama dengan Sinovac dalam transfer teknologi. Dengan harapan, Bio Farma bisa memproduksi vaksin corona sendiri.
ADVERTISEMENT
"Kalau sudah mahir kita merangkak ke hulu, kita juga harus bisa melakukan produksi. Misalnya, dari seed-nya ditanam di sini, dilakukan inaktivasi sehingga bisa diperoleh bibit vaksin yang bisa dilakukan formulasi di Bio Farma," tutur Bambang.
Menurut Bambang, Bio Farma juga melakukan transfer teknologi dalam pengontrolan kualitas (quality control) vaksin corona.
"Secara prinsip proses produksi vaksin hampir sama, tapi ada beberapa titik yang berbeda. Ketika diperlukan kita sudah siapkan, tidak perlu ada tambahan peralatan baru. Tinggal siapkan kompetensi operator yang diproduksi maupun quality control," tutup Bambang.