Bio Farma Jamin Tak Ada Unsur Haram dalam Pembuatan Vaksin Corona

14 Juli 2020 23:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat COVID-19. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat COVID-19. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bio Farma menjadi salah satu pihak yang terlibat dalam pengembangan vaksin corona di Indonesia. Mereka memastikan bahan-bahan pembuatan vaksin tersebut bebas dari unsur-unsur yang tidak halal.
ADVERTISEMENT
"Dari unsur-unsur (yang) kita gunakan untuk membuat vaksin, sampai hari ini tidak ada unsur yang bisa dikatakan dia tidak halal," kata Dirut Bio Farma Honesti Basyir dalam raker dengan Komisi IX DPR, Selasa (14/7).
Bio Farma sedang berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendapatkan sertifikat halal vaksin tersebut. Bio Farma tak menampik hal tersebut juga butuh waktu.
"Tapi kami berkomunikasi dengan MUI karena untuk mendapatkan sertifikat halal akan membutuhkan waktu, tapi karena dengan adanya tes juga di lapangan kami untuk memastikan vaksin ini tidak ada kandungan-kandungan yang mungkin unsur itu jadi tidak halal," kata dia.
Seorang pegawai berjalan melewati meja resepsionis kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Dalam pengembangan vaksin corona dalam negeri, Eijkman telah menggandeng dua perusahaan farmasi Indonesia, yakni PT Biofarma dan PT Kalbe Farma. Mereka juga bekerja sama dengan lembaga penelitian internasional untuk mempercepat pengembangan vaksin COVID-19, salah satunya adalah biofarmasi Sinova dari China, dan Genexine asal Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
BPOM telah mengambil peran untuk percepatan izin edar dan pelulusan produk sebagai obat dan vaksin, sehingga proses pengembangan obat dan izin edar dapat lebih cepat dilakukan. Tentu saja, pihak BPOM juga ikut mendampingi dalam beberapa uji klinik obat dan vaksin tersebut untuk pemenuhan syarat sertifikasi dan registrasi.
Presiden Jokowi sebelumnya menegaskan vaksin corona untuk masyarakat Indonesia bisa diedarkan pada awal 2021. Warga yang dianggap rentan, masyarakat di zona merah, dan tenaga medis akan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan vaksin ini.
"Kebutuhannya kita hitung ada 347 juta vaksin karena satu orang bisa tidak hanya sekali. Orang yang sudah divaksin, bisa mental lagi, jadi harus divaksin lagi. Tahun depan kita perkirakan produksi 170 juta vaksin," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)