Bio Farma Nego dengan Pfizer soal Bebas Gugatan Efek Samping

14 Januari 2021 20:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Roadshow Mediv Bandung, Honesti Basyir CEO Kimia Farma menjadi juri di games Foto: Novianti Rahmi Putri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
com-Roadshow Mediv Bandung, Honesti Basyir CEO Kimia Farma menjadi juri di games Foto: Novianti Rahmi Putri/kumparan
ADVERTISEMENT
BUMN farmasi RI, PT Bio Farma (Persero), mengungkapkan kendala untuk berkomitmen dengan pembelian vaksin corona asal AS, Pfizer-BioNTech. Salah satunya soal permintaan Pfizer yang ingin dibebaskan dari klaim hukum jika ada efek samping pemakaian vaksin.
ADVERTISEMENT
Pfizer mengembangkan vaksin corona dengan platform berbasis teknologi genetik mRNA (messenger RNA). Platform ini terbilang baru, berbeda dengan metode konvensional inactivated virus (virus dimatikan) seperti vaksin Sinovac asal China dan vaksin-vaksin sebelumnya.
Ilustrasi vaksin corona Pfizer. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
"Khusus Pfizer, karena ini vaksin platform baru yang efek jangka panjangnya belum terbukti, mereka minta perlakuan khusus dari pemerintah [untuk] dibebaskan dari klaim hukum, baik jangka pendek atau jangka panjang terhadap kasus efek samping dari vaksin mereka," ujar Direktur Bio Farma, Honesti Basyir, dalam rapat kerja bersama Menkes, BPOM, dan Komisi IX DPR, di Gedung DPR, Kamis (14/1).
Itu sebabnya, Indonesia saat ini belum memfinalisasi komitmen dengan Pfizer. Terlebih, Pfizer juga menginginkan model penjualan B to G (Business to Government) bukan B to B.
ADVERTISEMENT
"Nah, khusus di Indonesia, memang kita lagi mengusulkan khusus indemnity (ganti rugi/jaminan) di-take over pemerintah, tapi nanti untuk supply agreement-nya tetap dilakukan antara Pfizer dengan Bio Farma," kata Honesti.
Paparan Honesti diinterupsi anggota Komisi IX DPR F-PKB, Anggia Erma. Anggia mengkonfirmasi sikap Pfizer yang ingin 'lepas tangan' tanpa menanggung ganti rugi.
"Jadi indemnity clausal-nya (klausul ganti rugi) sebatas dengan produk yang dikirim saja, tetapi efek dari si pemakai vaksin itu mereka lepas tangan?" tanya Anggia.
"Pfizer, iya, Bu. Mereka enggak mau menerima klaim kalau seandainya ada efek jangka panjang atau efek apa pun terhadap masyarakat yang menerima vaksin," ungkap Honesti.
Ilustrasi vaksin corona Pfizer. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Mendengar pernyataan Honesti, Anggia sangsi. Meski demikian, Honesti memastikan pihaknya masih terus berdiskusi dengan Pfizer untuk mencapai titik temu.
ADVERTISEMENT
"Jadi ibaratnya kita beli cek kosong, nih?" tanya Anggia.
"Lagi diskusi, sehingga nanti negosiasinya sedang kita lakukan, Bu," jawab Honesti.
Honesti menyebut, diskusi tersebut untuk membahas jangka waktu ganti rugi, khususnya saat dunia masih berstatus pandemi. Honesti berjanji akan terus memperbarui perkembangannya.
"Ada usulan yang kami sampaikan juga dengan pendapat teman-teman hukum bahwa indemnity ini hanya berlaku sampai pandemi berakhir, ini yang sedang kami diskusikan dengan Pfizer apakah bisa diterima mereka atau tidak. Tapi kalau sampai jangka panjang, ya, kita kan enggak tahu, karena ini platform baru," ucap Honesti.
Anggia lalu meminta Honesti membandingkan dengan vaksin Sinovac. Saat ini, sudah ada 3 juta vaksin siap pakai dan 15 juta dosis bahan baku (bulk) Sinovac yang dipegang Indonesia.
Botol vaksin Pfizer / BioNTech kosong usai disuntikkan kepada suster panti jompo berusia 39 tahun, Sanna Elkadiri yang menjadi orang pertama di Belanda saat vaksinasi di Veghel, Belanda, Rabu (6/1). Foto: Piroschka van de Wouw/Pool/REUTERS
"Kalau Sinovac, karena ini platform lama, sudah terbukti puluhan tahun, jadi mereka enggak pakai apa pun klaim jangka panjang, enggak ada," ucap Honesti.
ADVERTISEMENT
Vaksin Pfizer saat ini telah mendapatkan izin penggunaan dalam darurat (emergency use authorization) dari WHO.
Efikasi (khasiat/kemanjuran) Pfizer tergolong tinggi. Saat uji klinik fase III, tingkat kasus corona para relawan yang telah divaksin Pfizer menurun hingga 90 persen.
Vaksin Pfizer telah dipakai di sejumlah negara Eropa hingga Asia. Kendati demikian, Pfizer harus disimpan dalam suhu khusus, yakni minus 70 derajat Celsius.