Bio Farma Nilai SDM hingga Alat Tes Jadi Faktor PCR di Daerah Masih Sedikit

29 Mei 2020 23:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab di Stasiun Bekasi, Jawa Barat. Foto:  ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab di Stasiun Bekasi, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
Tes COVID-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dinilai paling akurat. Namun, tes ini memakan waktu yang lama dan kapasitas di daerah luar Pulau Jawa saat ini masih sedikit.
ADVERTISEMENT
Dalam perbincangan bersama kumparan di Live Update Corona, Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan I Bio Farma, Sri Harsi Teteki, mengatakan setidaknya ada lima komponen yang harus disiapkan untuk menjalankan tes PCR di satu daerah.
Ia menduga keterlambatan tes PCR di daerah karena kelima komponen itu belum terpenuhi atau terbatas, salah satunya yakni sumber daya manusia (SDM).
"Kemampuan SDM untuk lakukan swab itu juga merupakan satu PR (pekerjaan rumah) buat kita. Jadi menyiapkan orang yang biasa melakukan swab secara orofaring dan nasofaring, alatnya dan sebagainya, itu PR buat kita," kata Sri, Jumat (29/5).
Petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan tes swab kepada pedagang di Pasar Baru Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Selain itu, ketersediaan VTM atau media untuk membawa spesimen sampel lendir hidung dan tenggorokan pasien yang telah melalui uji swab, yang jumlahnya sempat kurang. Sri mengatakan Bio Farma nantinya akan memproduksi VTM untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Kemudian komponen lainnya seperti ketersediaan RT-PCR, ekstraksi kit, dan alat PCR di daerah juga masih minim.
"Jadi lima ini, komponen ini yang menyebabkan apakah lokasi luar Jawa cukup siap apa enggak," kata Sri.
Bio Farma telah memproduksi RT-PCR untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sementara, untuk alat PCR menurut Sri ada 104 yang bisa digunakan dengan RT-PCR tersebut. Namun, baru 53 yang beroperasi.
"Kenapa 51 teridentifikasi punya PCR tapi belum (beroperasi), ini banyak pihak tadi lima ini. Kalau lima ini sudah siap berarti kan dia akan buka. Sementara itu belum mereka akan dirujuk ke lokasi-lokasi yang terdekat. Ini prinsip berjenjang yang dilakukan," kata Sri.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.