Bio Farma: Sejauh Ini 7,5 Juta Karyawan Daftar Vaksinasi Mandiri ke Perusahaan

29 Maret 2021 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut PT Biofarma Honesti Basyir. Foto: Dok. Biofarma
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PT Biofarma Honesti Basyir. Foto: Dok. Biofarma
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan soal persiapan vaksin mandiri atau vaksin gotong royong. Ia menjelaskan, pemerintah menunjuk Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) untuk melakukan proses pendaftaran kepada perusahaan yang ingin melaksanakan vaksin gotong royong.
ADVERTISEMENT
"Nantinya semua dari informasi terkait program koperasi yang sudah terlibat mendaftar, mereka akan menyerahkan datanya kepada Kementerian Kesehatan. Nanti kemudian kita akan menjelaskan ke kami di holding farmasi untuk menyiapkan suplainya," kata Honesti dalam keterangannya, Senin (29/3).
Honesti mengungkapkan, sementara sudah ada sekitar 7,5 juta karyawan yang mendaftar ke perusahaan untuk mendapatkan vaksin corona dari program vaksin gotong royong. Dari data tersebut, Bio Farma minimal harus menyiapkan 15 juta dosis vaksin.
"Sementara sudah ada sekitar 7,5 juta populasi yang bagian dari karyawan korporasi tersebut yang sudah mendaftarkan diri di Kadin. Sehingga perlu kita asumsikan [jika] 1 orang mendapat 2 dosis, minimal 15 juta dosis itu harus kita siapkan suplai vaksin untuk gotong royong," jelasnya.
Skema vaksin corona gratis dan gotong royong. Foto: Dok. Istimewa
Jumlah tersebut, kata Honesti, kemungkinan masih akan bertambah. Sehingga pihaknya membuka aplikasi pendaftaran untuk gelombang kedua.
ADVERTISEMENT
"Dari sisi distribusi sendiri nanti dia, Bio Farma, Kimia Farma, dan Indo Farma, kita akan bekerja sama dengan semua distributor swasta yang ada di Indonesia. Menyangkut masalah kecepatan dan juga nanti untuk pelaksanaan vaksinasinya, juga nanti kita akan kerja sama dengan fasilitas kesehatan yang ada di seluruh Indonesia," jelasnya lagi.
Menurutnya, kerja sama yang baik harus terjalin agar vaksin gotong royong ini dapat segera dilaksanakan.
"Karena semua korporasi yang ada, tuh, mereka juga tersebar di Indonesia. Ini juga merupakan satu hal nanti yang harus kita diskusikan dengan teman-teman swasta untuk bagaimana melibatkan diri mereka, sehingga gotong royong ini bisa dilakukan lebih cepat," pungkasnya.