Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac

Bio Farma Tegaskan Vaksinasi Corona Dimulai Setelah Terbitnya Izin BPOM

8 Desember 2020 11:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin corona siap pakai asal perusahaan China, Sinovac telah tiba di Indonesia. Untuk proses keamanan, seluruh vaksin telah dibawa ke fasilitas Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Meski telah tiba, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menegaskan proses vaksinasi belum dapat dilakukan saat ini. Seluruh vaksin masih harus diteliti terlebih dulu oleh BPOM sebelum akhirnya dikeluarkan emergency use authorization (EUA).
"Saat ini Pemerintah berupaya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kesehatan dan frontliner dengan memberikan vaksin COVID-19, tentunya pemberian ini akan diberikan setelah mendapatkan izin penggunaan darurat atau yang kita kenal dengan emergency use authorization (EUA) dari Badan POM," ujar Honesti dalam konferensi pers, Selasa (8/12).
Petugas menyemprotkan disinfektan ke kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Dari total 1.200.568 dosis vaksin yang diterima Bio Farma, 568 di antaranya telah dikirim kepada pihak BPOM untuk kemudian diuji mutu, keamanan, serta efikasinya.
EUA baru bisa diberikan BPOM ketika vaksin dapat memberi kekebalan ke 50 persen relawan pada uji klinis III. Hal ini merupakan syarat dari WHO.
ADVERTISEMENT
"Total vaksin yang kami terima kemarin itu adalah sebesar 1.200.568 file, di mana 568 file ini akan dialokasikan untuk dilakukan pengujian mutu yang akan dilakukan bersama oleh Bio Farma maupun di Badan POM," ucap Honesti.
Petugas menaikkan kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac ke atas truk di Bandara Soekarno-Hatta Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Selain itu, Honesti mengatakan, jumlah vaksin corona yang tiba ini belum seluruhnya. Menurutnya, 15 juta dosis vaksin lainnya dalam bentuk bahan baku atau bulk dijadwalkan tiba pada Desember ini.
"Setelah kedatangan vaksin perdana ini selanjutnya berturut-turut kita akan kembali mendatangkan di bulan Desember ini sebanyak 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku atau bulk dan sisa dari 3 juta dosis vaksin jadi itu sebesar 1,8 juta dosis ini akan datang di akhir Desember 2020 atau awal Januari 2021 paling telat," ungkap Honesti.
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Honesti berharap seluruh upaya pemerintah dalam penyediaan vaksin corona dapat berdampak positif pada proses penanganan pandemi di tanah air. Termasuk terhadap kesehatan para tenaga kesehatan yang menjadi pihak pertama vaksinasi.
ADVERTISEMENT
"Memang (tahap awal vaksinasi) akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan . semoga dengan hadirnya vaksin COVID-19 ini untuk tenaga kesehatan bisa memberikan keamanan dan perlindungan bagi mereka yang berhadapan langsung dengan pasien COVID-19," kata Honesti.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten