Bisakah Limbah Masker Didaur Ulang Jadi Masker Baru? Ini Kata Menristek

11 Februari 2021 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menyampaikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/11). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menyampaikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/11). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 menuntut setiap pihak menciptakan inovasi dalam penanganannya, termasuk bagaimana mengelola limbah medis yang kini lebih banyak bermunculan. Salah satunya yang bisa dilakukan adalah mendaur ulang limbah medis, sehingga bisa menghasilkan barang yang bisa bernilai ekonomis.
ADVERTISEMENT
Menurut Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro, daur ulang juga dapat dilakukan pada sampah-sampah medis, seperti masker. Ia menyebut masker lama dapat didaur ulang kembali jadi masker baru.
"Limbah yang berasal dari APD ini bisa ditangani dengan baik, tidak mencemarkan lingkungan, dan yang lebih penting bisa di-recycle, bisa diolah kembali menjadi produk lainnya. Contohnya dari limbah masker nantinya bisa dibuat lagi menjadi masker yang baru," ujar Bambang dalam pembukaan talkshow virtual APJS: Solusi Teknologi untuk Masalah Limbah Medis, Kamis (11/2).
Meski begitu, ia menegaskan proses daur ulang masker tidak boleh dilakukan sembarang orang. Sebab, membutuhkan proses panjang dan standar-standar khusus agar masker yang didaur ulang aman untuk digunakan.
Anggota satgas naturalisasi Ciliwung Kota Bogor mencari sampah masker medis bekas pakai di bantaran sungai Ciliwung, Kelurahan Sukaresmi, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
"Tentunya dengan sudah memperhatikan semua standar dan ketentuan yang berlaku," ucap Bambang.
ADVERTISEMENT
Konsep daur ulang sampah medis yang dimaksud Bambang adalah Circular Economy. Konsep ini tak hanya meningkatkan nilai ekonomi suatu barang, tetapi juga dapat mengurangi dampak sampah bagi lingkungan sekitarnya.
"Konsep circular ekonomi menurut saya harus diterapkan di dalam penanganan limbah, termasuk limbah medis ini. Meskipun tentunya diperlukan penguatan teknologi agar circular economy ini bisa berjalan dengan baik dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan," ungkap Bambang.
"(Tidak lupa) menjaga standar dari produksinya dengan pengertian jangan sampai kita memproduksi sesuatu yang terkontaminasi," tutupnya.