Bivitri Susanti Komentari Hasil Quick Count: Sudah Kelihatan di Dirty Vote

15 Februari 2024 19:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti, saat ditemui wartawan usai menghadiri Aksi Kamisan di depan Istana Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti, saat ditemui wartawan usai menghadiri Aksi Kamisan di depan Istana Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti, angkat bicara terkait hasil quick count (hitung cepat) Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku percaya dengan penghitungan quick count sebagai metodologi penelitian. Kendati demikian, Bivitri menilai metodologi dalam penghitungan quick count tersebut tidak bisa menangkap alasan di balik angka yang ditampilkan.
"Quick count itu secara metodologi, saya percaya sebagai metodologi penelitian karena saya dosen. Tapi kan, quick count sebagai metodologi tak bisa menangkap kenapa angkanya bisa segitu," ujarnya saat ditemui wartawan usai menghadiri Aksi Kamisan, di depan Istana Presiden, Jakarta, Kamis (15/2).
"Jadi katakan 50 persen lah, bahkan 70 persen pun, tapi, kan, secara metodologi enggak bisa menangkap, tuh, kenapa angka itu misalnya bisa terjadi," lanjut dia.
Pendukung Prabowo-Gibran padati Istora Senayan, pada acara nobar quick count Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Baginya, perolehan hasil quick count tersebut sudah ia duga termasuk lewat film dokumenter Dirty Vote yang menampilkan dirinya bersama dua pakar hukum tata negara lainnya, Feri Amsari dan Zainal Arifin Mochtar.
ADVERTISEMENT
"Membuat kita sebenarnya sudah bisa menduga, kan, hasilnya. Justru kalau hasilnya enggak kayak gini, [dibilang] Dirty Vote bohong, nih, gitu," tuturnya.
"Tapi kan, sudah kelihatan dari Dirty Vote, bahwa memang kecurangan ini enggak bisa dibaca dengan angka," pungkasnya.
Adapun hasil quick count yang dirilis oleh beberapa lembaga survei usai pencoblosan Rabu (14/2) kemarin, menempatkan keunggulan telak bagi paslon 02 Prabowo-Gibran, dibanding dua kompetitornya, paslon 01 Anies-Muhaimin dan paslon 03 Ganjar-Mahfud MD.