news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BKKBN Apresiasi Penurunan Angka Stunting dan Kematian Ibu-Bayi di Kota Semarang

5 Maret 2021 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) , Hasto Wardoyo, (kanan) berkunjung ke Jawa Tengah untuk menemui Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (kiri). Foto: Dok. Pemkot Semarang
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) , Hasto Wardoyo, (kanan) berkunjung ke Jawa Tengah untuk menemui Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (kiri). Foto: Dok. Pemkot Semarang
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, berkunjung ke Jawa Tengah untuk menemui Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Kunjungan ini dilakukan Hasto usai ditunjuk Presiden Jokowi sebagai ketua percepatan penurunan stunting nasional.
ADVERTISEMENT
Hasto mengatakan, Kota Semarang sebagai salah satu wilayah yang dapat dijadikan contoh dalam upaya penurunan angka kematian ibu, bayi, dan stunting. Hasto pun mengapresiasi langkah Pemkot Semarang.
“Kami ke daerah-daerah ini untuk meminta dukungan dan masukkan kepala-kepala daerah, agar semua yang berisiko stunting dapat kita sentuh. Di Kota Semarang sendiri ini sudah sangat bagus, kebijakan Pak Wali sangat baik, semua kelurahan ada bidannya, juga ibu hamil di sini juga ada sistem pengawalannya. Jadi kami optimis Semarang ini bisa menjadi percontohan," terang Hasto di Balai Kota Semarang, Jumat (5/3).
"Di Semarang ini yang stunting sudah tidak banyak. Dari jumlah penduduk sekitar 1,7 juta, jumlah balita stunting itu kecil sekali dibandingkan tempat-tempat lain. Jadi maksud saya Insyaallah Kota Semarang bersama Pak Wali bisa menjadi percontohan untuk penurunan angka kematian ibu, bayi dan stunting, tiga itu," tekannya.
Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutterstock
Hasto juga menyampaikan BKKBN akan menjadikan Kota Semarang sebagai pilot project pendataan keluarga, sebagai basis data agar tercipta zero stunting.
ADVERTISEMENT
Dalam program pendataan keluarga yang dimulai serentak pada 1 April 2021, akan ada kunjungan ke lapangan guna memverifikasi data kependudukan seperti jumlah dan jarak anak, angka kemiskinan, keberadaan Ibu hamil, hingga kondisi stunting di suatu keluarga.
Terkait hal tersebut, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi, menyambut baik program BKKBN yang akan menjadikan Kota Semarang sebagai pilot project. Pihaknya pun akan membantu BKKBN semaksimal mungkin agar dapat menekan angka kematian ibu hamil dan bayi serta angka stunting di Kota Semarang.
“Kami berterima kasih karena Kepala BKKBN memberikan dukungan dan support termasuk rencana membuat program yang akan dijadikan sebagai pilot project terutama untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak,” tanggap Hendi.
ADVERTISEMENT
Hendi telah menetapkan persoalan stunting dan penurunan angka kematian ibu hamil dan bayi sebagai fokus program jangka pendek pada periode kedua kepemimpinannya. Maka melalui dukungan BKKBN dengan program pendataan keluarga, target penurunan angka stunting dan kematian ibu hamil dan bayi akan cepat teratasi.