BMKG: 27,5% Wilayah di Indonesia Akan Alami Hujan di Atas Normal

13 Oktober 2020 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pengendara sepeda motor memakai jas hujan ketika melintas di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur (13/11).  Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengendara sepeda motor memakai jas hujan ketika melintas di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur (13/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam, menyusul peringatan BMKG soal fenomena La Nina yang akan menerjang Samudera Pasifik termasuk Indonesia. Fenomena La Nina memicu curah hujan naik 20-40 persen.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, sebelum peringatan fenomena La Nina, pihaknya sebenarnya telah mengeluarkan peringatan dini datangnya musim hujan lebih awal di sejumlah daerah.
"Tanpa La Nina pun wilayah Jawa itu untuk bulan Desember sudah curah hujannya tinggi. Baik Sumatera bagian barat, Sumatera Barat sampai Lampung, kemudian Aceh, curah hujan diprediksi tinggi meski tak kena La Nina," ujar Dwikorita usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi secara virtual, Selasa (13/10).
BMKG juga sudah membuat pemetaan daerah-daerah mana saja yang saat ini sudah memiliki curah hujan di atas normal, atau di luar kewajaran. Setidaknya, sebanyak 27,5 persen wilayah di Indonesia akan memiliki curah hujan lebih tinggi dari biasanya.
Dwikorita Karnawati Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
"Dalam prediksi, kurang lebih 27,5 persen wilayah di Indonesia yang akan mengalami hujan yang di atas normal, artinya di luar kewajaran. Antara lain daerah 27,5 persen itu di beberapa wilayah di Sumatera, misal di Lampung, Sumsel, Sumbar, sebagian Bengkulu dan Riau, sebagian Sumut dan Aceh," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Juga di Sulawesi. Di Sulawesi sudah mulai terpantau curah hujan yang intensitasnya tinggi hingga sangat tinggi. Dan juga di Jawa Barat sudah mulai terpantau," imbuh dia.
Ilustrasi Musim Hujan Foto: Darwin Fatir/Antara
Dwikorita menjelaskan, fenomena La Nina ini akan berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah-wilayah terdampak. Khususnya pada bulan November 2020 sampai April 2021, curah hujan dengan intensitas tinggi akan merata terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera.
"Oktober sampai November, terutama Jawa sampai Nusa Tenggara, Sulawesi terutama bagian selatan, tengah. Dan Kalimantan Tengah, Kepulauan Maluku dan Papua bagian barat termasuk Maluku Utara. Kemudian di bulan Desember, terlihat terutama di wilayah Indonesia tengah dan utara," pungkasnya.
Sementara sebagian besar wilayah Sumatera tidak akan terdampak fenomena La Nina, karena kondisi tingginya curah hujan di sana lebih diakibatkan oleh kondisi topografi lokal. Kondisi yang sama juga terjadi di Papua bagian timur yang tidak akan terlalu kena dampak La Nina.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona