BMKG Pastikan Awan Terbelah di Pacitan Fenomena Biasa, Bukan Tanda Bencana

7 Agustus 2021 22:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi awan berbentuk cincin.  Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi awan berbentuk cincin. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, angkat bicara soal fenomena penampakan awan putih membentuk garis panjang seperti membelah langit.
ADVERTISEMENT
Fenomena itu terjadi pada Jumat (6/8) dan nampak dari daerah tempat tinggal Asri di Ngampel Ploso, Pacitan, Jawa Timur, tepatnya 2 km dari arah laut. Video fenomena penampakan awan tersebut viral di sosial media.
Menurut Daryono, ada dua dugaan terkait awan putih lurus di yang terjadi di Pacitan.
"Dugaan pertama adalah itu merupakan roll cloud atau awan gulung. Awan ini termasuk langka tetapi memang beberapa kali terjadi di beberapa tempat," ucap Daryono dalam instagramnya.
Awan tersebut, kata Daryono, terbentuk karena dua masa udara dengan kandungan uap air yang berbeda. Selain itu, salah satu yang berpengaruh pada dugaan pertama ialah pertemuan angin regional dengan angin laut/darat yang terbentuk pada garis front dua masa udara yang berbeda kandungan uap airnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kemungkinan kedua, awan ini diduga terbentuk akibat lintasan pesawat jet. Daryono menjelaskan, biasanya jika kejadian itu disebabkan pesawat maka jejaknya relatif kecil. Diameter awannya lebih kuat dengan warna langit.
"Contrail (jejak uap air) ini umurnya sangat pendek biasanya dalam skala menit bisa hilang, bentuknya mirip awan cirrus," papar Daryono.
Daryono menambahkan, dua dugaan itu muncul karena tayangan video viral di sosial media kurang jelas. Meski demikian, ia memastikan kejadian di Pacitan adalah fenomena biasa, bukan pertanda akan terjadi gempa atau bencana lain.
"Untuk itu kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tdk mudah percaya dengan isu yang berkembang dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucapnya.