BMKG: Penerbangan Waspadai Awan Cumulonimbus Besar di NTT hingga 11 April

7 April 2021 23:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Awan hitam Cumulonimbus bergelayut di langit Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
zoom-in-whitePerbesar
Awan hitam Cumulonimbus bergelayut di langit Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
ADVERTISEMENT
Cuaca ekstrem yang dipicu Siklon Tropis Seroja memicu bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah daerah di NTT.
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, sejauh ini pengaruh Siklon Seroja semakin melemah atau menjauhi wilayah Indonesia. Dampaknya, intensitas hujan yang mengguyur NTT menurun dari sangat lebat menjadi sedang.
Meski demikian, BMKG menyebut terdapat gumpalan awan cumulonimbus yang cukup besar dengan cakupan 50-70% di NTT dan selatan Jawa.
Ilustrasi penerbangan dalam cuaca buruk. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
BMKG memprediksi gumpalan besar awan cumulonimbus itu terjadi hingga 11 April. Sehingga maskapai diminta waspada apabila ada penerbangan yang melintas NTT hingga 11 April.
"Untuk penerbangan, terutama ini di NTT masih (waspadai) cumulonimbus dengan cakupan 50-70 persen. Ini dapat mengganggu penerbangan, terjadi di selatan Jawa dan NTT," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konpers virtual, Rabu (7/4).
ADVERTISEMENT
"Kemudian yang lebih mengkhawatirkan kalau cakupan spasial 75 persen di sebagian NTT dan Nusa Tenggara. Artinya penerbangan di NTT masih diperlukan kewaspadaan sampai tanggal 11 April," lanjutnya.
Sementara itu prakiraan cuaca di NTT, kata Dwikorita, secara umum berawan hingga hujan dengan intensitas ringan.
"Terlihat ada 12 kecamatan secara umum hujan ringan atau cerah berawan sampai Larantuka," tutupnya.