BMKG: Potensi Tsunami Akibat Anak Krakatau Menurun, Mudik di Selat Sunda Aman

28 April 2022 19:42 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abu vulkanik Gunung Anak Krakatau terlihat dari pinggir pantai di Desa Pasauran, Serang, Banten, Sabtu (11/4). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
zoom-in-whitePerbesar
Abu vulkanik Gunung Anak Krakatau terlihat dari pinggir pantai di Desa Pasauran, Serang, Banten, Sabtu (11/4). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
ADVERTISEMENT
Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami kenaikan aktivitas menjadi level 3 atau siaga sejak 24 April. Namun kini, BMKG melaporkan, aktivitas Gunung Anak Krakatau mulai menurun meski masih ada asap yang dikeluarkan.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan sehubungan dengan melemahnya aktivitas Gunung Anak Krakatau pada hari ini, maka potensi terjadi tsunami akibat longsoran bawah laut sangat kecil.
"Nah karena erupsi Gunung Anak Krakatau sudah kita lihat secara visual melemah hari ini, maka tentunya potensi tsunami akibat erupsi juga turun atau sangat kecil. Karena kita tadi sudah melihat secara visual yang terjadi hanya lelehan-lelehan lava yang masuk ke laut tidak ada explosion sama sekali," kata Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers virtual, Kamis (28/4).
Oleh karena itu, Dwikorita menyampaikan terkait dengan aktivitas pelabuhan dan penyeberangan Merak-Bakauheni selama mudik bisa dilalui dengan aman.
Kepala BMKG menegaskan, para pemudik yang melintas di Selat Sunda tak perlu khawatir
ADVERTISEMENT
"Sehingga ini update bahwa potensi tsunami menjadi turun. Kemudian juga kami memantau lokasi penyeberangan Merak Bakauheni terletak yang posisinya cukup jauh dan terjauh di kawasan Selat Sunda. Jadi terjauh terhadap sumber erupsi serta terhalang oleh beberapa pulau," jelas dia.